Dibutuhkan Keseriusan Sekolah kembangkan UKS
KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Kupang melakukan monitoring dan evaluasi tim pembina Unit Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) Tingkat Kota Kupang, Selasa (12/12).
Kegiatan ini juga bekerja sama dengan Unicef dan Yayasan Sanggar Suara Perempuan.
Untuk diketahui, Tahun 2023 ini ada lima sekolah model yang dipilih, yaitu SMPN 1 Kota Kupang, SMA Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kupang, SMP Kristen Lentera Kupang, SMP Katolik St. Familia dan SMAN 5 Kota Kupang.
Ada pun tiga sekolah ekspansi yaitu SMPN 8 Kota Kupang, SMPN 4 Kota Kupang dan SMP Kristen Mercusuar Kupang. Sebelumnya, Bagian Kesra Setda Kota Kupang telah menggelar Rakor yang dilakukan pada tanggal 17 sampai 18 Oktober 2023, dan ditindaklanjuti dengan Monitoring dan Evaluasi (Monev) pada tanggal 11 sampai 12 Desember.
Kepala Bagian Kesra Setda Kota Kupang, Jhoni Bire, mengatakan, program monitoring dan evaluasi yang dilakukan hari ini adalah rangkaian kegiatan yang diprogramkan Pemkot Kupang, untuk mendukung UKS/M di sekolah yang ada di wilayah kota Kupang.
Tujuannya adalah untuk mempersiapkan, melindungi, menjaga dan menjamin, masa depan generasi muda sebagai masa depan bangsa.
Dengan program UKS ini, kata Jhoni, anak-anak dibiasakan untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, dan mendapatkan tablet tambah darah, khusus untuk remaja putri, dan outputnya diharapkan dapat mempersiapkan generasi penerus bangsa yang sehat dan cerdas serta bebas dari stunting.
Pemkot Kupang, kata dia, sangat berterima kasih kepada pihak sekolah, karena dengan tugasnya mengajar anak-anak dari sisi ilmu pengetahuan dan perkembangan karakter, namun diberikan satu tugas tambahan lagi yaitu membantu menjaga kesehatan remaja putri.
"Pemkot Kupang sangat berterima kasih kepada pihak sekolah-sekolah yang aktif dan menjalankan program ini secara baik, mohon kerja sama dengan pihak sekolah. Tangan pemerintah tak cukup panjang untuk menjangkau semua, sehingga dibutuhkan peran dari pihak sekolah sendiri, untuk menjalankan program ini dengan baik," jelasnya.
Dia mengatakan, remaja putri harus diperhatikan secara dini, karena mereka yang nanti akan menjadi penerus bangsa dan daerah, dan akan melahirkan generasi-generasi penerus. Kebutuhan gizi mereka harus terpenuhi sejak dini agar tetap sehat, sampai nanti siap menjadi seorang ibu yang melahirkan generasi-generasi yang sehat dan cerdas.
"Kita memulai dengan hal kecil yaitu pemberian tablet tambah darah. Jadi dimulai dengan anak-anak membawa bekal sendiri dari rumah, lalu ada sesi makan bersama, dan dilanjutkan dengan minum tablet tambah darah," tambahnya.
Menurut Jhoni, ada pun beberapa kasus yang ditemukan di sekolah, remaja putri tidak mau mengkonsumsi tablet tambah darah dengan berbagai alasan, tentu pada kasus ini, pihak sekolah melalui guru-guru, bisa membantu menjelaskan tentang pentingnya tablet tambah darah untuk remaja putri.
"Sudah ada sekolah yang menjadi model, dan ada tiga sekolah lagi yang dipilih menjadi ekspansi. Diharapkan sekolah-sekolah konsisten menjalankan program ini," tandasnya.
Sementara itu, Konsultan Program Gizi Remaja Yayasan Sanggar Suara Perempuan (YSSP) - UNICEF, Primus D N Baby's, mengatakan, kegiatan ini sebenarnya program nasional dari Kementerian Kesehatan yaitu Aksi Bergizi, yang dilakukan di seluruh Indonesia.
"Kemudian dibuatkan dalam bentuk strategi pendampingan sehingga bisa lebih fokus, di setiap kabupaten dan kota dipilih lima sekolah yang menjadi contoh atau model yang nantinya sekolah-sekolah itu bisa menjadi rujukan bagi sekolah lain untuk belajar tentang pengembangan program UKS/M dan program aksi bergizi," jelasnya.
Primus mengatakan, Tahun 2023 ini merupakan tahun ke tiga program aksi bergizi ini dijalankan, kriteria suatu sekolah dikatakan berhasil menjalankan program ini yaitu sudah berada di level purna.
"Stratifikasi level yaitu level minimal, level standar, level optimal dan level paripurna. Untuk lima sekolah Kota Kupang sendiri ada di level ke dua, diharapkan Tahun 2024 nanti, semua UKS bisa naik ke level tiga atau optimal," ungkapnya.
Program ini, kata dia, didukung juga oleh pemerintah Kota Kupang melalui Angggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Kupang. Aksi sehat ini tujuan akhirnya adalah untuk mencegah stunting, karena penyebab stunting salah satunya adalah karena anemia.
Dia mengatakan, hasil monitoring dan evaluasi kali ini memang ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, terutama kesadaran dari sekolah untuk memperbaiki kekurangan yang ada.
"Tentu pendampingan akan selalu diberikan, untuk membantu pihak sekolah," pungkasnya.
Kegiatan monitoring dan evaluasi, tim melakukan kunjungan di SMA MAN Kota Kupang, rombongan didampingi langsung oleh Kepala Madrasah Aliyah Negeri Kupang, Hj. Umiyati Abdulmanan M, Pd.
Tim juga melakukan kunjungan di SMP Kristen Mercusuar dan diterima kepala sekolah dan jajarannya, termasuk penanggungjawab UKS. (thi)