KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Empat program studi (prodi) di Universitas Nusa Cendana (Undana) menjalani visitasi akreditasi internasional oleh lembaga akreditasi yang berbasis di Jerman, yaitu The Accreditation Agency for Study Programs in Engineering, Informatics, Natural Sciences and Mathematics (ASIIN) atau Badan Akreditasi Program Studi Teknik, Informatika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematik, selama 13-14 Desember 2023.
Empat prodi tersebut adalah Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Undana; Prodi Peternakan Fakultas Peternakan, Kelautan dan Perikanan Undana; Prodi Budi Daya Perairan Fakultas Peternakan, Kelautan dan Perikanan; dan Prodi S2 Lingkungan Program Pascasarjana Undana.
Rektor Undana, Prof. Maxs U. E. Sanam menyampaikan, akreditasi internasional merupakan salah satu upaya Undana mewujudkan visinya sebagai universitas yang berorientasi global.
"Tahun 2009 targetnya di Asia Tenggara, tapi sekarang ini sampai kepada akreditasi Eropa yang didukung oleh ASIIN," katanya.
Lanjutnya, hingga saat ini belum banyak perguruan tinggi di Indonesia yang mengikutkan prodinya untuk terakreditasi internasiona, terkecuali universitas besar.
"Kita memiliki keberanian untuk itu karena Undana dengan sumber daya manusia yang dimiliki, kemudian karya-karya penelitian, kita mampu masuk dalam tataran akreditasi internasional," tuturnya.
Menurutnya, akreditasi internasional harus dilakukan, sebab apabila sudah terakreditasi internasiona, maka otomatis akan terakreditasi unggul. Hal itu merupakan pertanggungjawaban Undana terhadap kualitas dan mutu pendidikannya.
Disamping itu, dengan akreditasi internasional, Undana pun berpeluang mendapatkan usulan dana hibah atau dana tertentu yang semakin tinggi sesuai level akreditasinya.
Wakil Rektor Bidang Akademik Undana, Prof. Annytha Detha menyampaikan, dengan terpenuhinya akreditasi internasional pada prodi, maka juga akan menambah nilai untuk proses akreditasi perguruan tinggi.
Ia menjelaskan, empat prodi yang divisitasi tersebut merupakan prodi yang berlatar belakang sains karena menyesuaikan dengan jenis lembaga akreditasi ASIIN yang juga khusus untuk prodi-prodi sains.
Lanjutnya, proses akreditasi ini pun cukup pannjang, yakni sejak awal tahun 2023. Namun, Anytha bersyukur sebab ASIIN meresponnya dengan cukup cepat.
"Karena kita baru menginput dokumen sejak September, tapi kita sudah diberikan kesempatan akhir tahun ini untuk divisitasi, padahal jadwal dari Jerman itu sudah masuk masa libur. Kita bersyukur," ungkap Anytha.
Anytha menyebut, apabila sudah mendapat kesempatan untuk dikunjungi, menandakan Undana telah memenuhi standar-standar minimalnya. Lanjutnya, hal ini merupakan kesempatan bagus sebab secara penilaian sudah memenuhi, sehingga visitasi yang dilakukan ini adalah mengonfirmasi kembali dokumen tersebut.
Kepala Lembaga Pengembangan, Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M), Dr. Jacob Ratu menjelaskan, Undana memiliki kebijakan untuk mendorong unit atau prodi mengikuti akreditasi internasional.
"Standar pendidikan tinggi yang dimiliki Undana, salah satunya menargetkan 2025 minimal ada 5 persen prodi terakreditasi internasional," katanya.
Dari 62 prodi yang ada, Undana melakukan penilaian awal dengan identifikasi dan juga asesmen prodi mana yang berpotensi untuk didorong akreditasi internasional. Dari seleksi tersebut kemudian ditetapkan empat prodi tersebut.
"Kita juga menggunakan indikator utama dalam melakukan asesmen, terkait kecukupan dan kualifikasi sumber daya dosen, publikasi, kemudian juga implementasi outcome base education atau OBE yang diakui secara internasional. Syaratnya kita harus implementasi metode pembelajaran itu," terangnya.
Dengan OBE, maka kelas-kelas internasional maupun pembelajaran dalam bahasa inggirs akan didorong. Sehingga atmosfer pembelajaran juga akan berbeda.
Ketua Task Force ASIIN, Prof. Yosep Seran Mau menyampaikan, dengan akreditasi internasional ini pun, lembaga ASIIN ini sangat konsisten dengan standar pelayanan. Karena itu, apabila membuahkan hasil yang baik, maka Undana harus mengikuti standar pelayanan yang bertaraf internasional.
"Standar pembelajaran, standar penilaian, dengan demikian kompetensi lulusan kita juga berstandar internasional," tutupnya.
Sebagai informasi, selain empat prodi sains, Undana juga sedang mendorong akreditasi untuk prodi sosial humaniora, yakni S1 Bahasa Inggris, S1 Bahasa Indonesia, S1 PPKN, dan S2 Linguistik. Empat prodi tersebut sementara berproses dan dalam waktu dekat juga akan mengirim dokumen. (cr1/thi)