Diangarkan pada Perubahan Anggaran Senilai Rp 8 M
KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Pekerjaan infrastruktur pembangunan jalan di wilayah Kota Kupang sudah dianggarkan pada anggaran perubahan tahun 2023 kemarin sebanyak 44 paket. Ini untuk pekerjaan jalan dengan konstruksi lapisen penetrasi (Lapen) sebanyak 43 ruas dan satu paket dengan konstruksi jalan hotmix.
"Untuk pekerjaan jalan lapen telah dianggarkan senilai Rp 6 miliar dan untuk pekerjaan jalan hotmix sebesar Rp 2 miliar. Semua pekerjaan ini juga sudah sesuai dengan kontrak akan selesai pengerjaannya pada tanggal 18 Desember nanti," kata Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kupang, Paulus Guiputra, saat diwawancarai, Kamis (14/12).
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kota Kupang mengatakan, untuk pekerjaan infrastruktur jalan yang dianggarkan pada anggaran murni tahun 2023, semuanya sudah selesai dan saat ini masih dalam masa pemeliharaan sampai enam bulan.
Menurutnya, untuk pekerjaan infrastruktur jalan baik lapen dan hotmix yang dianggarkan pada anggaran murni tahun 2023 sebesar Rp 20 miliar. Anggaran tersebut, katanya, didistribusikan untuk pekerjaan 8,9 kilometer jalan hotmix dan lapen sebanyak 13,7 kilometer.
"Secara keseluruhan sebanyak 20 kilometer jalan yang sudah di bangun pada anggaran murni 2023," jelasnya.
Di sisi lain, Komisi III DPRD Kota Kupang akan memanggil Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kupang untuk melihat dan mengetahui progres semua pekerjaan fisik yang dikerjakan selama Tahun Anggaran (TA) 2023.
Rapat kerja ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab DPRD Kota Kupang khususnya menjalankan fungsi pengawasan. Demikian disampaikan Ketua Komisi III DPRD Kota Kupang, Adrianus Talli, saat diwawancarai, Selasa (12/12).
Adrianus Talli mengatakan, selain Dinas PUPR, Komisi III juga akan melakukan rapat kerja dengan Dinas Perhubungan. Rapat bersama Dinas Perhubungan ini untuk mengetahui progres target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dikelola oleh Dinas Perhubungan.
"Rencananya, rapat ini akan dilakukan pada Senin nanti. Juga, akan ada beberapa dinas-lain yang menjadi mitra Komisi III. Hal ini dilakukan untuk melihat progres dan kinerja dari dinas terhadap pelaksanaan program dan kegiatan," jelasnya.
Untuk Dinas PUPR, kata Adrianus Talli, Komisi III ingin mengetahui berapa banyak proyek yang sudah selesai 100 persen dan berapa banyak proyek yang belum selesai hingga Desember ini, karena ini merupakan akhir tahun anggaran.
"Jika masih ada pekerjaan fisik yang belum diselesaikan maka komisi ingin mengetahui apa kendala yang dihadapi, hal ini sebagai bentuk tanggung jawab komisi dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap program dan kegiatan yang ada di mitra," ungkapnya. (thi/gat)