KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Universitas Nusa Cendana (Undana) bersama Pemerintah Kabupaten Lembata menandatangani nota kesepahaman atau Mou sebagai tanda jalinan kolaborasi dalam menyelenggarakan kegiatan di bidang tridharma, peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Penandatangan tersebut berlangsung di Ruang Kerja Rektor Undana, Rabu (13/14).
Penjabat Bupati Lembata, Matheos Tan meminta agar Undana dapat mengirim mahasiswa melaksanakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Hal itu selain menjadi kesempatan belajar bagi mahasiswa, juga untuk membantu mengatasi berbagai persoalan di Lembata. Lanjutnya, Lembata memiliki sejumlah persoalan seperti kemiskinan yang dipengaruhi oleh kebudayaan maupun kebiasaan masyarakat setempat.
Padahal, Lembata memiliki sumber daya alam yang dapat dikembangkan untuk membangun daerah, selain itu Lembata juga memiliki khazanah budaya yang patut dilestarikan dan dimanfaatkan untuk membangun karakter bangsa.
"Lembata punya potensi laut dan pesisir yang kaya. Potensi geothermal dan emas juga dapat dikembangkan, tapi harus melalui kajian ilmiah," terangnya.
Matheos menyebut, dengan kajian ilmiah, maka pemanfaatan sumber daya alam tersebut dapat memperhatikan kualitas ekologi untuk generasi yang akan datang. Sebab, ia bertekad agar Lembata tidak saja dibangun untuk jangka waktu yang sementara satu sampai dua tahun, melainkan untuk generasi penerus.
Karena itu, ia berharap Undana bisa turun dan ikut serta membangun Lembata melalui kemampuan sumber daya yang dimiliki.
Rektor Undana, Prof. Maxs U. E. Sanam menyampaikan, Undana siap bekerja sama dengan Lembata. Undana memiliki pakar-pakar yang siap melaksanakan kajian ilmiah terkait sumber daya alam dan kebudayaan guna membantu pemerintah Lembata. Disisi lain, Undana pun siap mengirim mahasiswa untuk melaksanakan MBKM di Lembata.
"Undana siap mengirim mahasiswa untuk melakukan KKN MBKM di Lembata dalam waktu 6 bulan. Jadi selain belajar, mahasiswa juga bisa membantu masyarakat sekaligus konversi 20 SKS," sebutnya.
Apalagi, prinsip MBKM saat ini adalah belajar tidak hanya di kampus, melainkan bisa di lingkungan masyarakat, pemerintah maupun dunia usaha. (Cr1)