KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Universitas Nusa Cendana (Undana) kembali melepas 1.413 wisudawan dalam wisuda ke-133 periode IV tahun 2023 di auditorium Graha Cendana, Senin (18/12). Wisuda terbagi dalam dua sesi, di mana sesi pertama diikuti 707 dan sesi kedua 706 orang.
Dari total wisudawan, 1 orang Diploma, 1.353 orang adalah lulusan Program Sarjana, 39 Program Profesi dan 17 magister dan 3 Doktor. Dari segi gender 569 laki-laki dan 844 perempuan (60 persen). Secara keseluruhan, sejak Undana berdiri, 1 September 1962 hingga saat ini telah meluluskan 88.650 orang. Tiga fakultas sebagai penyumbang lulusan terbanyak yakni FKIP (42.482 orang), Fisip (11.078), FH (6.736) dan FST (6.107).
Rektor Undana, Maxs UE Sanam mengatakan, Undana dalam upaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan Tridharma-nya mengusung tagline “Undana Unggul dan Berdampak” telah melakukan reakreditasi baik pada level program studi maupun institusi.
Dikatakan, Undana mulai tahun ini telah mengalami kemajuan atau peningkatan secara signifikan dalam implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program Kampus mengajar Batch 4 dan 5 melibatkan 492 orang program magang mandiri Undana 2.193 mahasiswa, praktisi mengajar 21 orang dan program MSIB 47 mahasiswa.
Sepanjang tahun 2023 ini pun Undana mendapat sejumlah prestasi mahasiswa dalam bidang akademik, olahraga dan seni. Begitu pun produktivitas dan prestasi para dosen yang membanggakan.
Maxs berpesan, tantangan yang dihadapi saat akan menerapkan ilmu pengetahuan dan kompetensi di masyarakat dan dunia kerja tidaklah kecil. Karena itu, ia menekankan pentingnya memiliki nilai integritas, etika dan kepemimpinan dalam membentuk karakter.
"Ini bukan hanya tentang selesainya suatu tahap pendidikan, tetapi juga tentang awal perjalanan baru yang menantang dan penuh harapan. Seiring dengan kesiapan kita menghadapi tantangan global," tuturnya.
Sebagai lulusan Undana, memiliki tanggung jawab besar untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh untuk kebaikan masyarakat dan bangsa.
"Mari jadikan kecerdasan dan pengetahuan sebagai alat untuk menciptakan perubahan positif, membangun masyarakat yang inklusif dan merajut persatuan di tengah perbedaan," terangnya.
Pada era ini, teknologi menjadi katalisator utama dalam mewujudkan perubahan. Namun, Maxs mengajak para wisudawan untuk mengingat bahwa teknologi hanyalah sarana, sedangkan esensi keberhasilan tetap bergantung pada nilai-nilai kemanusiaan.
"Saya mengajak kalian untuk tidak hanya menjadi ahli dalam bidang kalian masing-masing tetapi juga individu yang memiliki empati, kepedulian sosial dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar," ajaknya.
Sebagai bagian dari generasi yang akan mewarisi Indonesia Emas 2045, para lulusan diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan daya saing bangsa.
Maxs menegaskan, tanamkan semangat kewirausahaan, kreativitas dan inovasi dalam setiap langkah.
"Jangan takut untuk berpikir di luar kotak dan mengambil risiko yang konstruktif, karena seringkali di situlah letak kesempatan terbesar," tutupnya. (cr1/ays)