KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Masalah stunting di Kota Kupang masih tinggi. Berbagai upaya penanganan terus dilakukan pemerintah. Kali ini pemerintah tidak bekerja sendiri melainkan bekerja sama dengan tokoh agama.
Wakil Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (Hakil) Kota Kupang, Gunther Beo, menyatakan bahwa pemerintah daerah bersinergi dengan tokoh agama untuk menyebarkan informasi kepada calon pengantin pra-nikah melalui sosialisasi pencegahan stunting.
"Kami telah melibatkan tokoh-tokoh agama untuk memberikan sosialisasi kepada calon orang tua agar mereka mempersiapkan kondisi fisik yang sehat, sehingga tidak berdampak pada kelahiran," ungkap Gunther saat menggelar kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting di Kota Kupang Upaya Mencegah Stunting Melalui Kolaborasi Pemerintah dan Tokoh Agama, Senin (18/12).
Acara ini dihadiri oleh tiga pembicara utama, yakni Theodora Takalapeta (Ahli Psikologi), Salmayati Malyati (Ahli Gizi), dan Karolina Tallo (Ahli Anak), serta diikuti oleh Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Stakeholder terkait, bersama dengan tokoh agama yang turut hadir.
Gunther juga menegaskan bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan pola-pola penyuluhan mirip dengan program-program sebelumnya seperti Narkoba dan HIV/AIDS, yang fokus pada isu-isu sosial berdampak pada generasi muda.
"Program-program tersebut telah berjalan, dan diseminasi hari ini merupakan tindak lanjut untuk mengidentifikasi persoalan-persoalan terkait kasus stunting," jelasnya.
Berdasarkan data, angka stunting kini menurun menjadi 17.2 persen dari sebelumnya 19 persen, dari bulan Februari hingga Agustus 2033. Pemerintah daerah menegaskan komitmennya untuk terus mengkonsolidasikan penanganan stunting, dengan target menurunkan angka tersebut menjadi 14 persen pada tahun ini.
Ahli Psikologi, Theodora Takalapeta, turut memberikan perspektifnya. Menurutnya, dari segi psikologi, orang tua perlu diberi informasi mendalam tentang cara mengasuh anak, yang turut berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
"Anak bukan hanya bertumbuh tapi juga berkembang, sehingga orang tua perlu dibekali bagaimana cara mengasuh anak, tidak hanya seputar aspek nutrisi tapi juga dengan pendekatan psikologi," paparnya. (cr3/r3)