KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID-Sebanyak 37 pohon natal yang diperlombakan dalam rangka perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru di jalan El Tari Kupang mulai dinilai oleh panitia. Penilaian tersebut dipimpin langsung Ketua Ikatan Alumni SMAN 1 Kupang, Irjen Pol Johni Asadoma, Senin (18/12).
berbahan dasar bahan bekas di jalan El Tari Kupang mulai dinilai panitia. Peserta lomba natal yang dilombakan itu berasal dari Gereja, Komunitas dan kelompok masyarakat lainnya
dilombakan dalam memperingati hari raya Natal Tahun 2023, yang diselenggarakan oleh Polda Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pohon natal ini dipajang sepanjang jalan El Tari Kupang, yang akan dinilai oleh tim juri dari Mapolda NTT.
Mantan Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma penyelenggaraan lomba tersebut untuk yang ketiga kalinya.
"Lomba hias pohon natal mulia dilombakan pada tahun 2021 di setiap gereja. Dalam pengembangannya lomba ini dipusatkan dengan tujuan memberikan suasana natal bagi masyarakat Kota Kupang,” katanya.
Menurut Irjen Johni, kemeriahan natal 10 tahun terakhir mengalami penurunan disebabkan karena perkembangan zaman serta adanya covid-19. Untuk itu, pihaknya ingin mengembalikan kemeriahan itu melalui lomba hias pohon natal.
"Momentum natal ini harus dirayakan dengan gembira. Itulah tujuan lomba natal ini dilaksanakan, kita mau agar seluruh masyarakat ikut merasakannya," sebutnya.
Lanjut jenderal dua bintang itu, peserta kali ini lebih banyak dan menampilkan kreativitas serta kebersamaan yang sangat tinggi.
“Kreativitas peserta sangat tinggi dengan menghadirkan pohon natal dari bahan bekas dengan tema-tema yang unik. Ada tema budaya dikombinasi dengan religi,” ujarnya.
Ia berharap lomba hias pohon natal bekerja sama dengan Polda NTT ini terus dilakukan di tahun-tahun berikutnya dan meningkatkan jumlah pesertanya.
Kristofal dari Gereja Katolik St. Fransiskus Dari Assisi ketika ditemui mengapresiasi penyelenggaraan lomba tersebut karena melalui momentum tersebut dapat membangkitkan semangat, kebersamaan dan kreativitas pemuda.
Untuk pohon natal yang dilombakan terbuat dari tutupan galon bekas, dirangkai menggunakan bambu. “Pohon natal berbentuk topi ti’i langga asal Pulau Rote,” katanya.
Sementara, Dian Mahendra pengunjung, mengaku sangat menikmati suasana natal di Kota Kupang. “Saya baru seminggu di Kupang dan suasana natalnya benar-benar terasa,” ungkapnya.
Ia menilai dengan keterlibatan beragam pihak dan instansi dalam mengikuti lomba ini hias pohon natal memberikan nilai positif dan menumbuhkan kebersamaan serta kreatifitas anak muda.
“Bagi saya sebagai pendatang, ini momentum yang langkah sehingga perlu diabadikan untuk kenangan,” pintanya.
Anitha, salah satu warga kota kupang juga mengaku perlombaan hias pohon natal ini lebih ramai dan lebih menarik dari penyelenggaraan sebelumnya.
Ia menyebut, dengan beragam kreativitas yang ditampilkan menarik masyarakat untuk menyaksikan suasana natal lebih terasa.
“Ini sangat berbeda dari sebelumnya. Semoga kedepan lebih ditingkatkan lagi jumlah pohon natalnya,” ungkap Anitha.
Untuk diketahui, para juri akan menilai selama tiga hari untuk menentukan juara I hingga juara VI serta juara favorit. Untuk juara I berhak mendapatkan uang tunai Rp. 20 juta, juara II Rp. 15 juta, juara III Rp. 10 juta, harapan I Rp. 5 juta, harapan II Rp. 4 juta, harapan III Rp. 3 juta dan juara favorit Rp. 3 juta. (r3)