Irjen Pol Johni Asadoma di Mata Kapolda NTT
Kepemimpinan di tingkat Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali bergulir. Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, SH, MA resmi mengambil alih jabatan yang ditinggal Irjen Pol Drs Johni Asadoma, MHum usai menerima pataka Polda NTT Catya Turangga Wira Sakti.
INTHO HERISON TIHU, Kupang
PERGANTIAN kepemimpinan ini setelah dilakukan pelantikan dan serah terima jabatan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Kamis (14/12) lalu.
Melalui surat telegram nomor: ST/2750/XII/KEP/2023 tanggal 7 Desember 2023, menunjuk Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga sebagai Kapolda NTT dan menarik Irjen Johni Asadoma, Kapolda NTT ke Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Mabes Polri sebagai Analis Kebijakan Utama Misi Internasional.
Di Divhubinter Polri, sosok jenderal dua bintang ini bukan orang baru. Sebab, ia pernah menduduki sejumlah jabatan strategis hingga menjadi Kepala (Kadivhubinter).
Sebelumnya, pada 2013, Asadoma pernah menjabat Kabagkembangtas, Biro Misi Internasional (Romisinter) Divhubinter hingga 2016 menempati jabatan Kepala Biro Misi Internasional (Karomisinter), Divhubinter.
Selanjutnya pada 2017 menjabat Wakapolda Sulawesi Utara kemudian menjabat Wakapolda NTT pada 2018, sebelum ditunjuk oleh Kapolri menjabat Kepala Divhubinter Polri mulai 2020-2021.
Pengalaman dan karier mentereng yang pernah dijabat di institusi kepolisian tentu integritas dan prestasi tidak diragukan lagi. Seperti yang diungkap Irjen Daniel Silitonga.
Menurut Irjen Daniel Silitonga, sosok mantan atlet tinju internasional itu bukan orang baru baginya. Putra NTT ini merupakan seniornya selama masih menjalani pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol).
Ia mengaku, seniornya bukan orang sembarangan karena memiliki kemampuan dan prestasi luar biasa yang sudah ditorehkan bagi Polri dan negara.
Ia menjuluki pria asal Kabupaten Alor kelahiran Denpasar sebagai "Man of Integrity" dan “Man of Full Achievement" karena memiliki integritas tinggi dan prestasi luar biasa.
“Senior saya ini tidak saja berprestasi ditingkat nasional tapi juga internasional. Semuanya bisa ia torehkan karena integritasnya yang tinggi,” sebutnya pada seremoni farewell and welcome parade di lapangan utama Mapolda NTT, Sabtu (30/12).
Dengan integritas dan prestasi yang disabet, sosok Johni Asadoma dijadikan sebagai panutan atau contoh dalam kariernya.
“Ini adalah sosok kebanggaan dan panutan bagi saya,” ujarnya.
Terhadap tugas dan dedikasi sebagai Kapolda di NTT, Daniel menyampaikan terima kasih dan berjanji melanjutkan setiap tugas dan kebijakan-kebijakan yang baik dan membangun kerja sama yang erat dengan semua pihak.
Mantan Kapolda Papua Barat itu mengaku sebelum ke NTT, terlebih dahulu membaca terkait dengan NTT dan ternyata banyak hal positif telah ditorehkan Irjen Johni Asadoma selama menjabat sebagai Kapolda.
Berbagai kegiatan dilakukan. Tidak saja di lingkungan Polda, namun dilakukan hingga ke pelosok NTT. “Banyak sekali hal positif yang sudah ditorehkan oleh senior saya ini dan patut diteruskan,” katanya.
Silitonga menyebut, momen tersebut menjadi catatan sejarah atas dedikasi dan pengabdian serta karya-karya yang sudah dilakukan untuk pembangunan di NTT. Diyakini masyarakat merasakan berbagai dampak di masa kepemimpinannya. Oleh karena itu, ia menyampaikan penghargaan kepada seniornya tersebut bersama keluarga atas dedikasi yang sudah ditorehkan bersama di jajaran Polda NTT.
“Saya merupakan orang biasa yang datang dengan niat tulus untuk melayani. Sebagai anggota Polri dan sesuai iman dan kepercayaan bahwa semua yang dilakukan akan ada waktunya. Ada waktu untuk datang dan pergi. Pergantian itu selalu ada dalam institusi, maka hari ini kita ada dan melangsungkan acara ini,” ujarnya.
Dengan resminya menjadi Kapolda NTT, tentu memiliki tanggung jawab dan beban yang sangat berat untuk melanjutkan karya-karya baik yang sudah diletakan oleh para pendahulu.
“Saya sudah diterima dengan baik hari ini, maka saya berharap dukungan dari semua pihak dalam menjalankan tugas ini. Kami berusaha menjadi warga yang baik di NTT. Ini membutuhkan kerja sama. Kita tidak bisa menyelesaikan persoalan sendiri. Kita butuh kerja sama dan kerja bersama,” harapnya.
Ia meyakini semua itu sudah dilakukan oleh pimpinan dan anggota di wilayah NTT.
“Saya tidak ada apa-apanya jika tanpa anggota. Kita harus se ia, se kata. Saya berjanji, kita akan lanjutkan apa yang sudah baik dan ditinggalkan putra daerah ini,” tandasnya.
Tak lupa, sebelum meninggalkan Mako Polda, Irjen Pol Johni Asadoma menyampaikan ucapan terima kasih dan permohonan maaf terakhir kepada seluruh anggotanya karena sudah mendukung dalam menjalankan tugas selama masa kepemimpinannya.
“Saya menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kerja samanya selama memimpin Polda NTT,” ujarnya.
“Apabila ada tutur kata, sikap, perilaku yang salah dan menyinggung perasaan, saya sebagai manusia biasa memohon maaf,” ungkapnya dengan terbata sambil mengusap air mata.
Ia juga meminta doa restu dari seluruh personel Polda NTT untuk melanjutkan tugas di sisa masa pengabdiannya.
“Tinggal satu bulan lagi masa pengabdian sebagai anggota Polri saya mohon doa restunya,” katanya.
Jenderal dua bintang itu berpesan kepada seluruh anggota polisi untuk tetap menjadi pengayom, pelindung masyarakat. Selain itu, ia mengingatkan agar proses penegakan hukum dilakukan dengan hati nurani dan terus memelihara kamtibmas dengan humanis.
“Kepada Kapolda dan Ketua Bhayangkari, selamat melayani di bumi Flobamorata,” ucapnya.
Momentum bersejarah yang tercatat di penghujung tahun 2023 ini dihadiri perwakilan Pj Gubernur NTT, Danrem 161/Wira Sakti, Brigjen TNI Febriel Buyung Sikumbang, Danlantamal VII Kupang, Laksma TNI I Putu Darjatna, Danlanud El Tari Kupang, Marsma TNI Aldrin Petrus Mongan, Kabinda NTT, tokoh masyarakat, tokoh agama serta pemuda.
Wakapolda Brigjen Pol Awi Setiyono bersama jajaran pejabat utama Polda NTT (PJU) terlibat aktif melakukan penyambutan dan pelepasan perwira tinggi Polri itu. (ays)