Di Oebufu, Setahun Pemkot Belum Perbaiki
NTT Dilanda Cuaca Ekstrem, BMKG Imbau Warga Waspada
KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Terhitung, sudah setahun infrastruktur jalan dengan konstruksi hotmix tepatnya di wilayah RT 14, Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, rusak akibat tanah longsor. Bahkan, beberapa rumah warga yang berada di dekat lokasi bencana itu terancam.
Janji Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang untuk memperbaiki longsor tersebut belum juga direalisasikan. Karena itu, warga yang setiap hari memanfaatkan jalan yang sudah tergerus longsor juga rumah warga terancam terbawa longsor.
Lebar jalan sekira 3 meter itu sebagiannya sudah terkikis longsor. Karena itu, ruas jalan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan roda empat atau hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua. Itupun pengendaranya harus ekstra hati-hati.
Lurah Oebufu, Zet Batmalo, kepada Timor Express, Sabtu (13/1) membenarkan kondisi longsor tersebut yang hingga kini belum juga dikerjakan.
"Iya, kondisi jalan masih rusak akibat tanah longsor. Bahkan, beberapa rumah warga yang ada di dekat tanah longsor itu tidak nyaman ketika turun hujan dengan itensitas lebat," ujarnya.
Disinggung mengenai kondisi cuaca ekstrem yang terjadi saat ini, Zet Batmalo, mengaku bahwa ia sudah terjun langsung ke lokasi bencana dan mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan tanah longsor tersebut agar selalu waspada jika turun hujan lebat dengan durasi yang cukup lama.
"Saya imbau warga agar segera pergi ke tempat yang lebih aman agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan jika cuaca buruk," jelasnya.
Daerah rawan tanah longsor itu tersebar di RT 12, 14 dan RT 17. Sekira belasan Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di area rawan tanah longsor di wilayah Oebufu. Dirinya berharap, warga yang tinggal di daerah rawan tanah longsor harus peka dan tanggap bencana. Ketika hujan lebat yang dengan durasi cukup lama maka segera mengungsi.
Sementara Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenotek menjelaskan wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga lebat disertai Petir dan angin kencang berdurasi singkat tanggal 13 Januari 2024 yaitu Manggarai Barat, Ende, Alor, Belu, Kabupaten Kupang, Kota Kupang dan Rote.
Memasuki tanggal 14 Januari, yaitu Nagekeo, Ende, Sikka, Alor, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote, dan Belu.
Kemudian tanggal 15 Januari 2024, yaitu Manggarai Barat, Manggarai, Flores Timur, Lembata, Alor, Belu dan TTU.
Sementara wilayah yang berpotensi angin kencang pada tanggal 14 Januari yaitu Sebagian Flores Timur, sebagian Alor, sebagian Pulau Timor, Rote, Sabu dan Sebagian Pulau Sumba. Sedangkan memasuki tanggal 15 Januari 2024 wilayah berpotensi angin kencang yakni sebagian Flores Timur, Lembata, sebagian Alor, Pulau Timor, Rote, Sabu dan sebagian Pulau Sumba.
Terdapat sistem tekanan rendah di Tenggara NTT tepatnya di Teluk Bonaparte Australia bagian Utara sehingga membentuk daerah belokan dan pertemuan angin di NTT, didukung dengan suhu permukaan laut yang cukup hangat dan kelembapan yang cukup basah di tiap lapisan atmosfer serta aktifnya beberapa gelombang atmosfer MJO (Madden Julian Oscillation) dan Rossby yang menyebabkan wilayah NTT berpotensi terjadi hujan ringan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.
Waspada akan potensi dampak hujan dan angin kencang berdurasi singkat yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalanan licin, rusaknya atap bangunan dan fasilitas umum lainnya.
"Khusus untuk daerah ber topografi curam, bergunung, tebing patut waspada akan potensi longsor dan banjir bandang pada saat terjadi hujan dengan durasi yang panjang. Waspada adanya Sebaran Debu Vulkanik Gunung Lewotobi di wilayah Flores Timur," pungkasnya. (r1/gat)