National Hospital

  • Bagikan
FOTO : IST

TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Bertempat di Auditorium Ang Kang Ho, National Hospital Weight Management Center. menyelenggarakan gathering “Healthy Life, Healthy Weight with Bariatric Surgery and Nutrigenomic” pada hari Sabtu, 20 Januari 2024. Acara gathering dihadiri oleh masyarakat, baik yang ingin mendapatkan berat badan ideal, ataupun yang antusias menyimak perkembangan teknologi kedokteran masa kini yang makin canggih.

Acara dibuka oleh CEO National Hospital Surabaya, Bapak Ang Hoe Tiong, dan tampil sebagai pembicara dr. Iwan Kristian, SpB – KBD., dr. Christina Rusli, SpGK, dan dr. Hermawan Susanto, Sp.PDKEMD, FINASIM., tim dokter National Hospital Weight Management Center. dr. Iwan Kristian, konsultan bedah digestif dari National Hospital mengatakan, operasi bariatrik merupakan serangkaian prosedur bedah yang bertujuan untuk mengurangi berat badan dengan mengubah struktur sistem pencernaan atau kapasitas lambung.

Ia menyebut, ada beberapa metode yang bakal dilakukan dalam operasi bariatrik, meliputi Gastrik Sleeve, yakni menghapus sebagian lambung untuk mengurangi kapasitas makanan. Kemudian bypass lambung, yakni membuat perubahan pada saluran pencernaan untuk mengurangi penyerapan nutrisi dan kalori. Dan yang terakhir, pemasangan banding lambung dengan menempatkan benda berbentuk cincin di sekitar bagian atas lambung sebagai pembatas porsi makan.

Lantas siapakah kandidat, atau pasien obesitas yang bisa menjalani operasi bariatrik? Ia menyampaikan, orang yang mungkin mendapat manfaat dari operasi ini adalah mereka yang memiliki obesitas berat (IMT >40) atau obesitas dengan masalah kesehatan yang signifikan misalnya diabetes melitus.

Sebelum operasi bariatrik ini dilakukan, pasien perlu mempersiapkan beberapa hal. Antara lain, kesediaan pasien untuk menjalani evaluasi menyeluruh guna memastikan kesehatan sesuai prosedur.

"Operasi tidak akan lama, datang saja dua minggu sebelum operasi. Nanti akan kami upayakan diet untuk membiasakan serta mengecilkan hati. Kalau operasinya cukup dua jam dan di rumah sakit selama tiga hari," tandasnya.

Yang paling penting kata dia, keputusan untuk menjalani operasi bariatrik harus dibuat setelah pertimbangan matang dan berkonsultasi dengan tim medis.

Nah setelah operasi, pemulihan biasanya memerlukan perubahan makan, aktivitas fisik yang bertahap dan pemantauan ketat oleh tim medis.

Dalam kesempatan yang sama, dr. Hermawan Susanto, Sp.PD-KEMD, FINASIM., menegaskan bahwa operasi bariatric sangat direkomendasikan untuk pasien dengan diabetes. Operasi bariatrik sekaligus bisa menyelesaikan masalah-masalah metabolik pasien dari yang semula harus mengkonsumsi obatobatan diabetes secara rutin, hingga tanpa perlu lagi mengkonsumsi obat-obatan.

dr. Hermawan dan dr. Christina juga memberikan paparan bahwa saat ini, dunia kesehatan sudah masuk pada era precision medicine, dengan pemeriksaan DNA untuk menentukan hal-hal spesifik seperti makanan, obat-obatan, hingga jenis olahraga apa yang paling paling sesuai. Pemeriksaan ini dikenal dengan nama Nutrigenomic, Farmakogenomic dan Sport Genomik. dr. Christina menerangkan bahwa tidak ada satu program diet yang bisa berlaku untuk semua orang.

Semua progam bersifat personal karena setia individu memiliki DNA yang berbeda. Oleh karena itu, pemeriksaan-pemeriksaan tersebut diatas bisa membantu tim dokter untuk menyusunkan progam dan rencana pengobatan yang paling sesuai untuk hasil yang efektif dan optimal.

Gathering kali ini juga dimeriahkan dengan kisah membahagiakan dari seroang pasien asal Labuhan Bajo, Jessica, mengaku puas dan telah berhasil turun 45kg dari 110 kilogram menjadi 65 kilogram dalam waktu 8 bulan setelah menjalani bariatric surgery oleh dr. Iwan Kristian, SpB – KBD di National Hospital Surabaya.

"Terima kasih banyak, sekarang kolesterol dan asam urat sudah normal, juga sudah tidak minum obat diabetes lagi," aku Jessica.

Gathering berjalan penuh antusias dan ditutup dengan ucapan terima kasih dari Bapak Edy pimpinan komuntas warga Filipina di Surabaya. “Terima kasih National Hospital sudah mengadakan kegiatan edukasi kesehatan yang sanagat bermanfaat bagi masyarakat.” ***

  • Bagikan

Exit mobile version