Memunculkan Versi Terbaik The Blues

  • Bagikan
NET DUEL SENGIT. Winger Chlesea, Rahem Sterling terlibat duel dengan pemain Middlesbrough di pertemuan pertama.

LONDON,TIMEX.FAJAR.CO.ID – Tidak berkompetisi di Eropa musim ini semestinya membuat Chelsea bisa fokus penuh di liga domestik. Pada kenyataannya, Chelsea hanya menempati peringkat kesembilan di Premier League. Gap The Blues –sebutan Chelsea– dengan pemuncak klasemen Liverpool FC sudah sangat jauh, 17 poin (31-48), dari 21 matchweek.

Beruntung ada ”bonus” yang diperoleh Chelsea di Piala Liga (EFL Cup/Carabao Cup). Skuad Mauricio Pochettino berhasil melaju sampai semifinal. Hanya, Chelsea mendapat perlawanan sengit dari klub kasta kedua (Championship) Middlesbrough FC seiring kekalahan 0-1 dalam first leg semifinal (10/1).

Alhasil, tidak ada pilihan lain bagi Chelsea selain membalikkan keadaan dalam second leg di Stamford Bridge dini hari nanti (siaran langsung Mola TV pukul 03.00 WIB).
”Kami tidak cukup klinis (dalam pertemuan pertama, Red). Itu yang harus kami benahi (dalam pertemuan kedua, Red),” kata Pochettino seperti dilansir Football London.

Dalam first leg di Riverside, Chelsea unggul penguasaan bola hingga 71 persen. Conor Gallagher dkk juga menciptakan lima kali tembakan ke gawang, dengan tiga di antaranya merupakan peluang emas dari winger Cole Palmer. Dalam laga terakhir (13/1), Chelsea yang bermain di Stamford Bridge lawan Fulham FC di Premier League juga butuh penalti untuk menang 1-0.

”Yang paling penting adalah kami tahu kekuatan kami dan kami hanya harus mencari tahu bagaimana kami memaksimalkan kekuatan tersebut,” imbuh Pochettino.

Meski masih ada Liverpool FC yang menjadi kandidat kuat lolos ke final dalam slot semifinal lainnya, Poche –sapaan akrab Pochettino– menyadari bahwa Piala Liga adalah kesempatan emas baginya untuk meraih gelar pertama bersama Chelsea.

”Saya selalu mempersiapkan setiap laga seperti final. Jadi, pemain terbiasa dengan atmosfer untuk selalu berusaha memenangkan pertandingan hingga peluit panjang dibunyikan,” beber Poche.

Di sisi lain, Boro –sebutan Middlesbrough FC– berambisi untuk meraih final pertama Piala Liga setelah dua dekade. Kali terakhir mereka masuk final terjadi pada 2004 silam. Ketika itu Boro bablas meraih juara dengan kemenangan 2-1 atas Bolton Wanderers di Stadion Wembley.

Hanya, pelatih Boro Michael Carrick tidak ingin memberi beban bagi anak asuhnya. Dia tidak ingin menganggap Piala Liga jadi prioritas baru timnya seiring telah menembus semifinal. Berjuang menembus Premier League dari Championship tetap penting.

”Laga pada Selasa (melawan Chelsea dini hari nanti, Red) memang penting dan besar. Tetapi, kami juga harus menyadari lawan kami adalah tim tangguh, memiliki kualitas individu di atas para pemain kami, dan versi terbaik mereka bisa muncul ketika bermain di kandang (Stamford Bridge, Red),” tutur mantan pemain-pelatih Manchester United tersebut di laman resmi klub. (ka/c17/dns/jpg/rum)

  • Bagikan

Exit mobile version