RIYADH,TIMEX.FAJAR.CO.ID – Inter Milan tidak terhentikan untuk memenangi Supercoppa Italiana untuk kali ketiga beruntun. Kemenangan 1-0 atas SSC Napoli dalam final di Al-Awwal Park, Riyadh, kemarin (23/1) sekaligus menjadi gelar Supercoppa Italiana kali kedelapan. Hanya berjarak satu gelar dengan Juventus sebagai tim tersukses (9 gelar).
Kapten-striker Inter Lautaro Martinez menjadi protagonista lewat gol semata wayang pada menit ke-90+1. Lautaro meneruskan kebiasaan selalu mencetak gol dalam dua edisi sebelumnya. Masing-masing saat menang 3-0 atas AC Milan (edisi 2022) dan 2-1 AET atas Juventus (2021).
Sebagaimana diketahui, baru edisi kali ini Supercoppa Italiana menggunakan format semifinal-final (diikuti juara sekaligus runner-up Serie A dan Coppa Italia) dari sebelumnya single match (juara Serie A versus juara Coppa Italia).
”Inilah yang aku inginkan,” kata Il Toro –julukan Lautaro– seusai final seperti dilansir SempreInter. Keinginan yang dimaksud Lautaro adalah menjadi kapten Inter yang mengangkat trofi juara Supercoppa Italiana.
”Dia (Lautaro, Red) dahsyat musim ini. Dia kapten kami. Dia pemimpin. Dia harus melanjutkannya (memenangi Serie A musim ini, Red),” sahut allenatore Inter Simone Inzaghi kepada Sky Sport Italia.
Kemenangan Inter kemarin sekaligus ditujukan kepada Lugi ”Gigi” Riva. Top scorer sepanjang masa timnas Italia itu meninggal akibat serangan jantung ketika final Supercoppa Italiana menuju turun minum. Alhasil, jelang dimulainya babak kedua, dilakukan seremoni mengheningkan cipta untuk mengenang pemilik 35 gol dari 42 caps bersama Gli Azzurri tersebut.
Sayangnya, penghormatan kepada striker yang mengantar Italia juara Euro 1968 itu mendapat sambutan kurang simpatik. Mayoritas penonton malah mem-boo seremoni mengheningkan cipta. ”Mayoritas penonton tidak mengetahuinya. Sebab, biasanya penghormatan semacam itu dilakukan sebelum kickoff,” tulis Football Italia. (io/c19/dns/jpg/rum)