SEJAK dipindah ke sektor ganda campuran September lalu, Herry Iman Pierngadi (IP) belum berhasil membawa anak asuhnya meraih gelar juara. Tapi, efek kehadiran pelatih berjuluk Naga Api itu sudah dirasakan Rinov Rivaldy dan kawan-kawan. Terutama ketika dia mendampingi saat pertandingan.
Hal itu dirasakan Rinov dan Pitha Haningtyas Mentari saat menghadapi Mads Vestergaard/Christine Busch (Denmark) pada babak pertama Indonesia Masters 2024. Mereka menang dengan skor ketat 23-21, 24-22 di Istora Senayan, Jakarta, kemarin (24/1).
’’Kami tak memungkiri, adanya Koh Herry bikin kami lebih yakin di lapangan,’’ kata Pitha seusai pertandingan. ’’Mungkin dengan adanya Koh Herry, yang sebelumnya cuma ada Bang Amon (Sunaryo, asisten pelatih ganda campuran, Red), menambah keyakinan bahwa kami memang tim yang baik,’’ tambah pemain jebolan PB Jaya Raya Jakarta itu.
Meski menang, penampilan RiPith –inisial Rinov/Pitha– bukan tanpa celah. Mereka langsung melakukan briefing dan evaluasi bersama Herry seusai mengalahkan duet Denmark tersebut. ’’Kalau saya pribadi, evaluasinya lebih banyak ke nonteknis. Gimana bisa mengendalikan kepercayaan diri di lapangan, bisa main maksimal, bisa mengeluarkan apa yang saya latih. Itu sih,’’ ungkap Rinov.
Peran Herry juga dirasakan oleh pasangan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati. Juga duet Jafar Hidayatullah/Aisyah Salsabila Putri Pranata. Namun, kemenangan hanya diraih Rehan/Lisa. Sebaliknya, Jafar/Aisyah harus mengakui ketangguhan duet Belanda Robin Tabeling/Selena Piek (18-21, 12-21).
’’Kami ikut didampingi Koh Herry dari persiapan. Kami diajari cara main, pintar-pintar dalam bermain. Yakin juga,’’ kata Jafar. ’’Tapi, memang tekanan bola lawan lebih cepat dan lebih bahaya. Dan mungkin hari ini mainnya kurang lepas aja, banyak mati sendiri dan buru-buru,’’ ungkap pemain kelahiran 9 Januari 2003 itu.
Selain kehadiran Herry, tim ganda campuran Indonesia kini dapat suntikan moril lebih menjelang Olimpiade Paris 2024. Sebab, mereka punya sepasang mentor yang merupakan legenda bulu tangkis: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Butet, sapaan akrab Liliyana, menyatakan bahwa dirinya dan Tontowi siap membantu Herry dalam memberi motivasi. ’’Harapannya, kami bisa share pengalaman supaya mereka ada pandangan seperti apa. Persiapan harus ekstra. Karena secara mental, turnamen dan Olimpiade itu beda banget,’’ ucap Butet. (drw/raf/c18/bas/jpg/rum)