RUTENG,TIMEX.FAJAR.CO.ID- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memberikan pelatihan konversi teknis mengubah motor Berbahan Bakar Minyak (BBM) menjadi motor listrik bagi guru dan siswa dari empat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Manggarai dan Nagekeo, Selasa (23/1).
Kegiatan itu berlangsung di Aula SMK St. Aloisius Ruteng, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai. Dibuka oleh Bupati Manggarai, Hery Nabit, dan dihadiri Manager Unit Pelaksana Proyek Nusra 2 PT. PLN, Harnandi Adhityo bersama jajarannya, Kepala SMK St. Aloisius Ruteng, Bruder Dion.
Selain itu dihadiri sejumlah narasumber yang berkompeten. Pelatihan ini berlangsung selama empat hari, yakni selesai pada 26 Januari 2024. Pesertanya sebanyak 20 orang dari 4 sekolah, yakni SMK Bina Kusuma Ruteng, SMK Wae Ri'i, SMK St. Aloisius Ruteng, dan SMK Gonsaga Mbai dari Kabupaten Nagekeo.
"Kegiatan ini suatu berkat, dan kebanggan bagi kami, karena SMK St. Aloisius ditunjuk oleh PT PLN sebagai tempat pelatihan konversi teknis mengubah motor BBM menjadi motor listrik," ungkap Kepala SMK St. Aloisius Ruteng, Bruder Dion.
Dia mengatakan, kegiatan pelatihan ini tentu memberikan dampak yang sangat baik untuk lingkungan. Sebelumnya pihaknya mengajukan permohonan kepada pihak PLN, bahwa tujuan pelatihan yakni menumbuhkan energi bersih di kabupaten Manggarai sebagai pusat pembangkit energi hijau.
Tujuan lainya, kata dia, untuk menjadikan SMK St. Aloisius sebagai pusat pengembangan edukasi konvensi motor BBM ke motor listrik. Sehingga sebagai persiapannya, peserta dibekali oleh PT. PLN supaya bisa memberikan terbaik bagi orang-orang yang mau berlatih. Sehingga setelah ikut kegiatan tersebut, peserta akan menjadi ahli.
"Kalau sudah menjadi ahli, berarti bersedia untuk memberikan yang terbaik kepada orang lain. Tidak hanya untuk diri sendiri. Tentu dari tujuan ini, PT. PLN menjawabi surat permohonan dari kami, sehingga kegiatan pelatihan hari ini bisa dilaksanakan. Terima kasih untuk pihak PLN," ujar Bruder Dion.
Manager Unit Pelaksana Proyek Nusra 2 PT. PLN, Harnandi Adhityo, kepada media ini menjelaskan pelatihan ini berjalan setelah sebelumnya adanya diskusi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai, dalam hal ini Bupati Hery Nabit. Tentu ini merupakan program besarnya, yakni transisi energi.
"Kalau untuk NTT, informasinya tahun lalu sudah dilaksanakan di kupang, namun itu program dari Kementrian. Tapi untuk pulau Flores, ini program PLN yang pertama kita laksanakan dan berpusat di Manggarai. Kegiatan ini kita laksanakan dari PLN langsung dengan instruktur," jelas Adhityo.
Transisi energi ini, lanjut Adhityo, isu besarnya bagaimana menjaga stabilitas dari lingkungan. Bagaimana lingkungan tetap hijau, karena selama ini masih menggunakan BBM, batubara, dan semua itu habis dalam kurun waktu sekira 10-15 tahun ke depan. Perubahan inilah yang perlu dilaksanakan dari konvensional ke energi listrik.
"Pelatihan hari ini, tahap pertama pemberian bekal untuk teman-teman di Ruteng, dan tentu akan berlanjut secara bertahap. Mobil listrik ke depan sesuatu yang umum. Perkembangan mobil listrik secara global semakin meningkat trennya, dan saat ini di Indonesia barimu terbatas di pulau Jawa," bilang Adhityo.
Sementara Bupati Hery Nabit, menyampaikan terima kasih kepada pihak PLN, karena sudah melaksanakan kegiatan pelatihan. Juga menyampaikan terima kasih kepada pihak SMK St. Aloisius Ruteng yang membuka diri, sehingga pelatihan atau kerja samanya bisa terjadi. Tahap awal tentu dengan pelatihan seperti sekarang ini.
"Kita berharap ada pelatihan-pelatihan selanjutnya. Selain itu saya berharap bagi peserta pelatihan, bisa mengikuti semua dengan baik dan serius. Saya melihat disini PT. PLN sangat serius untuk menjalankan visi besar bangsa Indonesia," kata Bupati Hery.
Dikatakan, kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan, harus dimaknai dalam kerangka pemanfaatan tenaga listrik bagi lingkungan yang bersih. Kendaraan listrik itu diangggap sesuatu yang diluar kehidupan masyarakat. Dimana untuk pulau Flores, kendaraan listrik sangat kurang, karena bengkel atau fasilitas lain belum ada.
"Sehingga kita berpikir bahwa lebih baik kalau kabupaten Manggarai ini maju lebih dulu, dan salah satu kekuatannya adalah pada kendaraan motor berbahan bakar listrik. Tapi persyaratan untuk itu harus tenaga kerja atau SDM yang bisa lakukan pemeliharaan, perbaikan, dan lainya. Itulah yang kita kerja sama pada hari ini," kata Bupati Hery.
Dia melanjutkan, mimpi besarnya, kendaraan di Manggarai dipenuhi dengan kendaraan listrik, dan menjadi pusat pengembangan kendaraan listrik. Sehingga PLN berharap senantiasa terus memberikan pendampingan kedepannya. Melalui pelatihan ini, mempersiapkan tenaga ahli konversi motor listrik. (kr1/thi)