KEMARIN (25/1) semestinya jadi hari indah bagi Xavi Hernandez. Entrenador FC Barcelona itu genap berusia 44 tahun. Tetapi, yang terjadi justru sebaliknya. Mood Xavi berantakan lantaran Barca disingkirkan Athletic Bilbao dalam perempat final Copa del Rey.
Barca kalah 2-4 lewat babak waktu tambahan di San Mames, kandang Athletic. Dalam lima musim terakhir Copa del Rey, sudah kali ketiga Barca tersandung di San Mames. Sebelumnya adalah kalah 2-3 (AET) pada 16 besar musim 2021–2022 dan menyerah 0-1 dalam perempat final 2019–2020.
Momok San Mames memang nyata bagi Barca. Dilansir dari Transfermarkt, dari 121 pertemuan di San Mames, Blaugrana –sebutan Barca– hanya memenangi 37 di antaranya.
Kegagalan di Copa del Rey hanya berselang kurang dua pekan dari kekalahan Barca di final Supercopa de Espana (15/1). Di LALIGA, Barca sebagai juara bertahan masih tertahan di peringkat ketiga dengan defisit 8 poin (44-52) dari pemuncak Girona FC dan 7 poin (44-51) dari Real Madrid di urutan kedua.
Sementara itu, perjuangan di Liga Champions masih jauh seiring Sergi Roberto dkk masih berhadapan dengan juara bertahan Serie A SSC Napoli pada babak 16 besar (22/2 dan 13/3). Capaian yang mengancam masa depan Xavi.
”Jika kami mengakhiri musim ini tanpa menunjukkan performa yang kompetitif, aku siap mundur,” ucap Xavi seperti dilansir Sport.
Kelelahan seiring melakoni tiga laga dalam enam hari ditambah baru pulang dari Supercopa di Riyadh masuk dalam alasan kekalahan yang diungkapkan Xavi. Padahal, dari skuad Athletic, ada pemain yang lebih berhak merasa paling kelelahan ketimbang pemain Barca. Dia adalah striker Inaki Williams.
Inaki bertanding ketika 24 jam sebelumnya masih membela Ghana dalam matchday pemungkas fase grup Piala Afrika melawan Mozambik. Dia menempuh perjalanan panjang dan melelahkan selama 12 jam dari Pantai Gading (venue Piala Afrika) dan sempat transit di Paris.
”Aku baru mendarat di Bilbao pada Rabu (24/1) malam sehingga pelatih baru memasukkan aku pada babak waktu tambahan (98),” tutur Inaki yang sukses mencetak gol ketiga Athletic hanya 8 menit setelah masuk lapangan. Kemenangan tuan rumah disempurnakan dengan gol keempat yang dicetak Nico, saudara Inaki, pada injury time babak waktu tambahan. (io/c19/dns/jpg/rum)