MAURICIO Pochettino dan Unai Emery merupakan rival lama. Mereka pernah berhadapan di LALIGA ketika Poche –sapaan akrab Mauricio Pochettino– menangani RCD Espanyol dan Emery menjadi entrenador Valencia CF.
Kualitas skuad Los Che –sebutan Valencia CF– yang lebih bagus mungkin bisa jadi alasan Poche lebih banyak kalah (4 kali) ketimbang menang (2 kali) dari tujuh kali pertemuan di ranah Spanyol.
Poche kemudian menyeimbangkan keadaan di ranah Inggris ketika dirinya menjadi tactician Tottenham Hotspur dan Emery menukangi Arsenal. Skor mereka adalah pernah sekali saling mengalahkan dan dua laga lainnya berakhir seri. Tapi, Poche dianggap ”kalah” gara-gara dipecat dulu pada November 2019. Poche pada tanggal 19 dan baru Emery sepuluh hari berselang.
Jilid ketiga rivalitas Poche dan Emery terjadi musim ini. Poche menangani Chelsea, sedangkan Emery bersama Aston Villa. Meski menjadi juru taktik di klub yang lebih besar dan ngetop, Poche boleh dibilang kalah atensi ketimbang Emery. Ketika Emery membawa Aston Villa menembus empat besar di Premier League, Poche hanya mendaratkan Chelsea untuk sementara di peringkat kesembilan.
Memang Poche baru saja meloloskan The Blues –sebutan Chelsea– ke final Piala Liga. Tetapi, Emery bisa merusak euforia tersebut seandainya menang dalam putaran keempat Piala FA di Stamford Bridge dini hari nanti (siaran langsung beIN Sports 3/Vidio pukul 02.45 WIB).
Hal yang sudah dilakukan Emery kepada Poche ketika menang 1-0 di venue yang sama pada matchweek keenam Premier League (24/9/2023).
”Mereka (Aston Villa, Red) tidak mengejutkanku karena Unai Emery salah satu pelatih terbaik dunia saat ini. Kami harus melanjutkan tren positif (di Piala Liga) untuk mengatasi mereka,” tutur Poche kepada Football London. (io/c19/dns/jpg/rum)