KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fisipol Universitas Muhamadiyah Kupang (UMK), sukses menyelenggarakan Seminar Wirausaha di Aula Gedung B, Kamis (25/01).
Acara bertema "Situasi Ekonomi Nasional dan Potensi Pengembangan Wirausaha di Indonesia" ini diikuti oleh seluruh mahasiswa UMK, serta terbuka untuk masyarakat umum yang ingin menggali ilmu wirausaha.
Seminar ini menghadirkan tiga narasumber ternama, Cristofel Liyanto (Praktisi Ekonomi) berperan sebagai narasumber pertama, Jack Loloin (Kabid Infokom BPD HIPMI NTT) narasumber kedua, Syarifuddin (Dekan Fakultas Ekonomi UMK) narasumber ketiga. Sementara Zainur Wula (Rektor Universitas Muhamadiyah Kupang) sebagai keynote speaker.
Rayhan Halim, Ketua Panitia, menyatakan bahwa seminar ini adalah langkah awal untuk menanamkan jiwa wirausaha pada mahasiswa.
"Tujuan seminar adalah memberikan pemahaman kepada semua peserta agar bisa berwirausaha dari hal-hal yang kecil," ungkap Rayhan.
Seminar tidak hanya diikuti oleh mahasiswa UMK tetapi juga dihadiri beberapa Sekolah seperti SMK Wira Karya, SMA Negeri 3 dan SMA Negeri 5. Dengan mengangkat tema situasi ekonomi nasional, acara ini memberikan wawasan mendalam tentang potensi dan peluang wirausaha di Indonesia.
Rayhan, menegaskan pentingnya peran akademisi dalam membimbing mahasiswa menjadi wirausaha sukses. Ia berharap seminar ini menjadikan mahasiswa untuk lebih proaktif dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan mengembangkan potensi ekonomi di daerahnya.
"Harapannya untuk mahasiswa UMK, setelah lulus dari sini dengan kreativitas dan ilmu yang didapat bisa membuka usaha sendiri," tambahnya.
Melalui Seminar Wirausaha ini, Universitas Muhamadiyah Kupang memberikan kontribusi nyata dalam menyiapkan generasi muda yang tidak hanya cerdas akademis tetapi juga memiliki keterampilan dan semangat kewirausahaan yang kuat.
Menariknya, narasumber-narasumber terkemuka tersebut membahas strategi dan tantangan yang dihadapi oleh para calon wirausaha. Hal ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk memulai usaha kecil-kecilan dan berkontribusi pada pengembangan ekonomi nasional.
Chris Liyanto, menyajikan materi menarik tentang potensi pengembangan wirausaha di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan strategi digital marketing yang dapat mendukung pertumbuhan bisnis.
Chris Liyanto juga, memberikan inspirasi tentang pentingnya menentukan pilihan hidup pada usia 20 sampai 30 tahun dihadapan 500 lebih peserta seminar. Menurutnya, pada rentang usia tersebut, keputusan yang diambil akan menjadi kenyataan dalam menghadapi hidup ke depannya.
"Anda putuskan apa yang ada di dalam pikiran, itulah yang nantinya akan menjadi kenyataan dalam menghadapi hidup ke depannya," ucap Chris.
Sebagai seorang pengusaha yang memulai dari nol sejak masih muda, Chris berbagi kunci kesuksesannya. Baginya, kerja keras dan disiplin dalam hal waktu merupakan fondasi utama kesuksesan.
"Baik Anda nantinya harus terpaksa menjadi PNS atau ingin menjadi pengusaha, kuncinya adalah kerja keras dan disiplin. Kalau Anda mulai dari sekarang disiplin dengan waktu, yakin saja Anda pasti sukses ke depan," tandasnya, memotivasi para mahasiswa.
Pada kesempatan tersebut, Chris mengenang pengalamannya saat kuliah di Jawa, di mana ia harus bekerja kecil-kecilan untuk mendukung pendidikannya. "Saya harus bekerja dulu baru kuliah," ungkapnya.
Bahkan, ia rela mengorbankan waktu kuliah untuk bekerja, dapat bekerja 10 sampai 12 jam sehari demi menghasilkan uang. Pengalaman ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa untuk memahami arti pengorbanan dalam mencapai tujuan.
Dalam bagian lain, Chris menekankan pentingnya berintrospeksi bagi mahasiswa. Ia mengajak mereka untuk menilai berapa jam waktu yang digunakan untuk bekerja. Pesan ini bertujuan agar mahasiswa mampu mengelola waktu mereka dengan bijak, sehingga dapat mencapai kesuksesan di masa depan.
Dengan pengalaman pribadinya, Chris Liyanto memberikan dorongan dan nasihat berharga kepada generasi muda untuk menjalani kehidupan dengan tekad dan kerja keras.(cr3/thi)