Stikom Uyelindo Sediakan Aplikas Pelayan Untuk Pemda Belu

  • Bagikan
INTHO HERISON TIHU/TIMEX CENDERA MATA. Bupati Belu, dr Agustinus Taolin dan Ketua Stikom Uyelindo Kupang, Marinus I. J. Lamablawa, S.Kom., M.Cs salaman saat penyerahan cendera mata usai penandatanganan MoU di Aula Stikom Uyelindo Kupang, Selasa (30/1)

Wujudkan Pelayanan Berbasis SPBE

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Perkembangan teknologi dan informasi kian meningkat pesat. Berbagai sistem pelayanan pun ikut dirubah dengan berbasis teknologi, termasuk pelayanan kepada masyarakat yang mudah dan cepat.

Melihat perkembangan teknologi yang ada, pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Belu melakukan kerja sama dengan Stikom Uyelindo Kupang untuk menyediakan aplikasi guna mewujudkan misi Pemda belum dalam bidang reformasi birokrasi.

Kerja sama ini dilakukan langsung antara Bupati, Kupang, Bupati Belu,dr Agustinus Taolin dan Ketua Stikom Uyelindo Kupang, Marinus I. J. Lamablawa, S.Kom., M.Cs melalui penandatanganan MoU, Selasa (30/1).

Aplikasi yang diberi nama SIKAP ini dibuat langsung oleh mahasiswa Stikom Uyelindo dan para dosen sebagai bentuk implementasi tri dharma perguruan tinggi. Pada momen tersebut, produk teknologi tepat guna (Aplikasi Sikap) resmi diluncurkan.

Bupati Belu, dr Agustinus Taolin usai penandatanganan MoU, menjelaskan bahwa kerja sama tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap misi keempat Kabupaten Belu tentang reformasi birokrasi berbasis IT.

“Stikom Uyelindo memiliki sumber daya dan kemampuan untuk mengawal Kabupaten Belu dalam menerapkan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE),” ujarnya.

Dikatakan, dari sisi SPBE, kabupaten yang dinahkodainya itu belum baik-baik saja. Hal ini diketahui melalui nilai diperolehnya sehingga pihaknya berkomitmen untuk meningkatkannya.

“Untuk mewujudkan hal ini memang suatu keniscayaan karena perkembangan teknologi sudah sangat maju. Maka perlu bergerak cepat agar tidak semakin tertinggal,” ungkapnya.

Menurutnya, pemerintah ingin menerapkan sistem pelayanan yang bersih dan transparan serta tidak berbelit-belit agar masyarakat mendapatkan pelayanan serta ASN dapat memanfaatkan sarana teknologi untuk menjalankan tugas hanya melalui aplikasi.

“Dengan aplikasi ini, pimpinan dapat dengan mudah memantau dan mengontrol kinerja aparatur negara. Ke depan diharapkan penilaian terhadap SPBE lebih memikat dan masyarakat mendapatkan pelayanan yang lebih baik dan terukir,” tandasnya.

Sementara Ketua Stikom Uyelindo Kupang, Marinus I. J. Lamablawa, S.Kom., M.Cs mengatakan kerja sama tersebut merupakan bentuk implementasi tri dharma perguruan tinggi sebagai bentuk kewajiban dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Dikatakan bahwa kerja sama ini juga merupakan standar akreditasi perguruan tinggi yang memiliki kredibilitas. “Terjalinnya kerja sama ini karena adanya trans dan kepercayaan dari pemerintah kabupaten Belu kepada Stikom Uyelindo Kupang,” katanya.

Disebutkan bahwa pihaknya akan melakukan pengembangan sistem pemerintahan berbasis elektronik. Indikator SPBE Kabupaten Belu terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahunnya.

“Ada target dari pak Bupati untuk menaikan SPBE dari nilai C ke B. Semoga dengan intervensi Stikom ini dapat mewujudkan target tersebut,” ungkapnya.

Dibeberkan bahwa melalui pengabdian mahasiswa dan para dosen, telah menghasilkan aplikasi yang diberi nama Sikap dan sudah diserahkan secara resmi kepada Bupati.

“Aplikasi pelayanan ini kita sudah launching dengan beberapa fitur yang ada dan akan ditambahkan fiturnya sesuai dengan kebutuhan pemerintah. Kita ingin dari sistem ini dapat memberikan sesuatu yang positif untuk pengembangan kesejahteraan masyarakat di wilayah kabupaten Belu.

Ia juga mengaku, selain Kabupaten Belu, pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan Kabupaten Flores Timur (Flotim) dan Kota Kupang. Sedangkan dalam tahap penjajakan dengan Pemprov NTT, Kabupaten Rote Ndao dan Kabupaten Kupang.

Ia berkomitmen, dengan adanya intervensi sebagai perguruan tinggi terbaik, unggul dan berkarakter dan berdaya saing global di tahun 2030. Untuk mencapai hal itu, pihaknya akan terus bekerjasama, melakukan pengabdian kepada masyarakat.

“Di Belu, banyak sentral-sentral dan isu-isu perbatasan menjadi fokus Stikom Uyelindo. Sejumlah dosen yang melanjutkan studi S3 diharapkan agar memfokuskan penelitiannya terkait isu pengembangan digitalisasi di wilayah perbatasan,” pungkasnya. (cr6/thi)

  • Bagikan

Exit mobile version