KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Organisasi Siswa Intra Sekolah (Osis) SMAN 1 Amfoang Barat Laut (SMANSA Ambal) Kabupaten Kupang, melakukan kampanye penyelamatan Rusa Timor dan Kuskus (salah satu jenis Hewan berkantung di Amfoang) lewat lukisan.
Kampanye penyelamatan hewan melalui lukisan dilakukan oleh komunitas grafity Osis SMANSA Ambal, lantaran populasinya hampir punah karena aktivitas berburuh masyarakat kepada kedua hewan tersebut sangat masif.
Gusty Haupunu, guru Geografi kepada Timor Express, Senin (5/1) mengatakan bahwa pentingnya menyelamatkan kedua jenis hewan itu adalah Jenis Fauna Timur Indonesia dan Barat Indonesia yang hidup dan berkembang di Amfoang.
"Kita patut bersyukur karena di Hutan Amfoang ada beragam Fauna dan Flora di Indonesia yang hidup dan berkembang dengan baik,” ujarnya.
Untuk itu, kata Gusty pihaknya selalu berupaya mengaplikasikan materi pembelajaran Geografi ke dalam kehidupan nyata, salah satunya adalah upaya penyelamatan kuskus dan Rusa Timor melalui materi sebaran flora dan fauna di indonesia dan dunia.
Kegiatan ini melibatkan Osis SMANSA Ambal. Alhasil upaya tersebut disambut baik sehingga membentuk komunitas Grafity, untuk melukis kedua hewan tersebut ditembok atau di tuguh yang ada di wilayah Kecamatan Amfoang Barat Laut.
Pembina Osis ini menambahkan bahwa setiap lukisan yang dilukiskan juga menuliskan pesan dari bahasa Dawan Amfoang yakni "Am Pao Kau" (Jaga Kami) pada lukisan penyelamatan kuskus dan "Naikam Ken Kai" (Jangan Tembak Kami) pada lukisan penyelamatan Rusa Timor.
"Kita menggunakan bahasa daerah (Dawan Amfoang) di setiap lukisan untuk menggugah hati orang Amfoang biar ada kecintaan terhadap Alam dan Budaya." katanya
Haupunu berharap setiap lukisan yang ada bisa menjadi edukasi bagi masyarakat Amfoang sehingga aktivitas berburu Kuskus dan Rusa Timor bisa berkurang. Harapnya
Delphi Giri, Ketua Komunitas Grafity Osis SMANSA Ambal mengaku bersyukur karena pihaknya bisa menyediakan media untuk mengekspresikan kemampuannya dalam hal melukis. Ia menyebut pengalaman ini merupakan sesuatu yang luar bisa apalagi lukisan yang dihasilkan memiliki pesan untuk menjaga dan melindungi flora dan fauna di Amfoang.
“Kan selama ini kami selalu menggambar di bangku, meja, badan, bahkan pakaian seragam yang tidak berguna tapi, dengan adanya pembelajaran ini akhirnya gambar yang kami buat sudah bisa bermanfaat untuk orang lain secara khusus untuk penyelamatan kuskus dan Rusa Timor di Amfoang,” ungkapnya.
Simri Nainel Alumni SMANSA Ambal juga mengungkapkan rasa bangga karena Komunitas Grafiti Osis SMANSA Ambal terlibat dan mengajak pemuda untuk mengambil bagian didalam kegiatan tersebut. Baginya kegiatan yang dilakukan oleh komunitas patut didukung sebab memiliki nilai edukasi yang sangat berarti untuk masyarakat Amfoang.
“Dulu memiliki burung Kakatua yang sangat banyak tapi karena SDM masyarakat Amfoang yang rendah terhadap pelestarian Flora dan fauna akhirnya burung Kakatua sulit ditemukan di Amfoang,” sebutnya. (cr6/thi)