KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID – Menjelang pemungutan suara 14 Februari besok, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi NTT menggelar Media Gathering Persiapan Pengawasan Tahapan Pemungutan dan Perhitungan Suara Pemilu Tahun 2024 di Hotel Neo Kupang, Senin (12/2).
Dalam media gathering tersebut, Ketua Bawaslu Provinsi NTT, Nonato Da Purificacao Sarmento mengatakan, dengan adanya proses kolaborasi dan sinergitas antara Bawaslu dan media massa (cetak, online dan elektronik), diharapkan bisa menghadirkan pemberitaan-pemberitaan yang edukatif kepada masyarakat.
“Pengawasan partisipatif, masyrakat harus diedukasi seberapa penting menggunakan hak pilih dia, sehingga tidak perlu ada transaksi politik. Kita berharap pemilu tidak menjadi pemilu transaksional, dan bisa menghasilkan calon negarawan yang bukan hasil politik uang dan politik identitas,” jelasnya.
Nonato berharap, negarawan yang terpilih merupakan hasil dari proses yang jujur, adil dan bermartabat. Dia mencatat, masih mempertanyakan kesiapan PLN dan Telkom, sebab ada aplikasi Sirekap yang akan digunakan KPPS sehingga bisa berjalan baik.
“Termasuk 10 update kemarin surat dari Mendagri ke KPU RI, ada dokumen data diri, hanya saja tindaklanjut surat dari KPU RI ke Provinsi belum ada lanjutan,” ucapnya.
Sementara itu, Pegiat Pemilu, Yosafat Koli yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, penyelenggara pemilu mulai dari KPPS dan seterusnya, serta ada Pengawas TPS dan juga media.
Yosafat menejelaskan, masa tenang saat ini tidak boleh ada kegiatan kampanye apapun dan dalam media manapun. Begitu juga dengan pembersihan Alat Peraga Kampanye (APK).
“Karena itu sudah kita lihat tidak boleh ada bahan kampanye. Karena aka nada tahapan pemungutan dan penghitungan suara,” sambung Yosafat.
Dirinya berharap, kehadiran media dapat membantu mengawal dan menjaga jalannya pemilu yang sehat. (cr1/rum)