Temuan Bawaslu soal Distribusi Logistik Pemilu
JAKARTA,TIMEX.FAJAR.CO.ID– Distribusi logistik Pemilu 2024 memiliki banyak catatan. Dari hasil pantauan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), sejumlah persoalan masih terjadi hingga hari H pemungutan suara kemarin (14/2).
Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty mengatakan, salah satu kasus yang banyak ditemukan adalah kotak suara yang tidak tersegel. Padahal, saat distribusi kotak suara dilakukan, di dalamnya sudah terdapat surat suara. Ketiadaan segel cukup rawan.
Terkait jumlahnya, Lolly menyebut mencapai ribuan kotak suara. ’’Terdapat 3.441 TPS yang kotak suara TPS-nya diterima oleh KPPS dalam kondisi tidak tersegel,’’ ujarnya dalam keterangan kemarin.
Untuk lokasinya, Lolly mengatakan kasusnya merata di berbagai daerah. Angka cukup besar atau mencapai ratusan terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Riau, Nusa Tenggara Timur, Lampung, Jambi, Kalimantan Barat, dan Daerah Istimewa Jogjakarta.
Dari hasil konfirmasi jajaran pengawas, persoalan kotak suara tak tersegel disebabkan faktor distribusi. Dalam perjalanan, ada segel yang terlepas. Diduga karena pemasangan yang kurang hati-hati.
Terhadap persoalan itu, jajaran Bawaslu sudah meminta untuk dilakukan pergantian. Proses pergantian sudah dilakukan sebelum proses pemungutan suara digelar kemarin pukul 07.00.
Selain segel, hasil pengawasan Bawaslu juga menemukan kasus TPS mengalami kekurangan logistik. Jumlahnya mencapai 4.594 TPS. Jenis kekurangannya sendiri beragam. ’’TPS kekurangan perlengkapan pemungutan dan perhitungan suara serta dukungan perlengkapan lainnya,’’ imbuhnya.
Kemudian, ada juga kasus sebanyak 8.061 TPS yang belum menerima logistik hingga malam hari tanggal 13 Februari 2024. Semestinya, logistik sampai H-1. Terkait itu, Bawaslu telah meminta percepatan.
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menambahkan, persoalan logistik lainnya yang mengemuka adalah tertukarnya pengiriman surat suara antar-daerah pemilihan. Kasus itu terjadi pada surat suara jenis pileg. ’’Terjadi di beberapa tempat,’’ tuturnya. Namun, Bagja tidak memerinci di mana saja kasus tersebut terjadi. (far/c17/bay/jpg/rum)