KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT bekerjasama dengan Perum Bulog NTT menggelar pasar murah, di halaman Kantor Gubernur NTT, pada Sabtu (17/2) pukul 06.00 WITA.
Pasar murah ini menyediakan berbagai komoditi yang dibutuhkan masyarakat, mulai dari bras premium, beras SPHP, minyak goreng, gula pasir, terigu, telur ayam, bawang merah, bawang putih dan lainnya.
Pasar murah ini juga tersedia beberapa komoditi yang harganya disubsidi oleh pemerintahan daerah. Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan komoditi pangan dengan harga yang terjangkau, bisa memanfaatkan momen ini.
Manager Bisnis Perum Bulog NTT, Elita J. Mautang mengatakan, pasar murah ini menyediakan beberapa komoditi yang harganya disubsidi oleh pemerintah. "Pemerintah Provinsi NTT menyiapkan subsidi hingga Rp 100.000 yang menyasar 1.000 penerima, " ungkapnya saat diwawancarai Jumat (16/2).
Elita juga mengimbau masyarakat agar jangan panic buying , atau membeli karena panik dan takut akan ketersediaan stok beras yang dirasa habis di pasaran, karena ketersediaan stok akan terus ada dan tersedia.
"Masyarakat pun harus membeli sesuai kebutuhan agar tidak menimbulkan gejolak di pasaran, Bulog NTT memberikan jaminan bahwa stok beras akan selalu tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat NTT," tambahnya.
Sebelumnya, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kantor Wilayah NTT, Himawan Kartika Nugraha, mengungkapkan bahwa untuk saat ini, stok beras di Bulog NTT sebanyak 7.537,60 ton, yang saat ini sudah ada di gudang Bulog NTT.
Juga masih ada perintah logistik atau persetujuan dari direksi Bulog, untuk menerima pemindahan stok beras dari daerah lain yang surplus beras, sebanyak 13.000 ton yang masih dalam proses pengantaran.
"Selain itu, saat ini sementara ada pembongkaran di pelabuhan, sebanyak 3.900 ton beras dan sementara berproses. Kemudian untuk beras impor masih tersisa kuota 5.500 ton, tetapi beluk dikirim karena terkendala kapal," ungkapnya.
Jadi untuk Provinsi NTT, kata Himawan, kebutuhan beras selama Bulan Januari dan Februari 2024, masih aman karena ketersediaan stok yang ada, dan yang masih dalam pengiriman. (thi)