JAKARTA, TIMEX.FAJAR.CO.ID – Ester Nurumi Tri Wardoyo menjadi satu-satunya pemain yang memiliki rekor sempurna di Badminton Asia Team Championships (BATC) 2024. Dari empat pertandingan, empat kemenangan pula yang didapat pemain asal Papua tersebut.
Empat kemenangan itu diraih saat menghadapi atlet Kazakhstan Aisha Zumabek (21-8, 21-5) dan menundukkan wakil Hongkong Yeung Sum Yee (21-14, 21-13) di babak fase grup. Lalu, mengalahkan wakil tuan rumah Malaysia Wong Ling Ching (14-21, 21-15, 21-16) di perempat final dan menaklukkan jagoan Thailand Busanan Ongbamrungphan (25-23, 21-16) saat berhadapan di semifinal.
Meski secara hasil kolektif tim putri Indonesia terhenti di babak semifinal, Ester menyebut bermain beregu memberinya banyak pelajaran. Salah satunya soal ketenangan.
Sebab, tampil di tunggal kedua, beberapa kali dia mendapatkan situasi yang berbeda. Yakni, situasi saat tim sudah unggul hingga tertinggal.
’’Pastinya ada perasaan tegang. Tapi, saya ingin tampil tanpa beban dan main maksimal saja,’’ ujar Ester.
Kemenangan dalam empat laga di BATC itu bisa menjadi bekal bagi adik kandung Chico Aura Dwi Wardoyo tersebut. Terutama saat bermain di nomor perorangan ataupun jika kembali ditunjuk di tim beregu.
Di perorangan, hasil Ester di awal 2024 belum begitu optimal. Dia terhenti di babak 16 besar Indonesia Masters usai takluk oleh seniornya, Gregoria Mariska Tunjung (5-21, 11-21). Lalu, terhenti di babak perempat final Thailand Masters usai dikandaskan atlet India Ashmita Chalia (14-21, 21-19, 13-21).
Kabidbinpres PP PBSI Rionny Mainaky mengapresiasi capaian Ester di BATC. Capaian di semifinal juga tetap disyukuri lantaran di BATC kali ini tidak diperkuat Gregoria yang absen untuk pemulihan cedera jelang tur Eropa. ’’Pemain bisa memberikan perlawanan. Dengan diperkuat bukan pemain inti, pemain bisa tampil maksimal dan bisa menimba banyak pengalaman penting di kejuaraan beregu,’’ ucapnya.
Bagi Rionny, BATC ini kejuaraan yang penting untuk melatih mental pemain, terutama bagi pemain muda. Di mana, pemain belajar untuk tidak perlu takut sepanjang nyalinya bagus. ’’Sebagus apa pun latihan kalau tidak berani, ya percuma. Selain latihan tekun, pemain perlu juga berjuang lebih keras dan berani di lapangan,’’ jelasnya.
Adik kandung Richard Mainaky itu menyebutkan, hasil di BATC bisa menjadi gambaran untuk menghadapi perebutan Piala Thomas dan Uber yang bakal berlangsung pada 27 April hingga 5 Mei mendatang. Di edisi 2022 lalu, tim putra harus puas sebagai runner-up usai ditaklukkan India (0-3) dan tim putri terhenti di babak perempat final setelah dikalahkan Tiongkok (0-3).
’’Para pemain juga harus berlatih lebih keras lagi dan meningkatkan terus daya juang di lapangan. Pemain harus lebih berani, tidak takut, dan punya nyali,’’ tegasnya.
Dia mencontohkan di sektor tunggal putra. Pemain seperti Alwi Farhan hingga Yohanes Saut Marcellyno masih kalah jam terbang dan pengalaman.
’’Pemain muda seperti Alwi dan Saut harus lebih banyak belajar dan menimba pengalaman sebanyak mungkin di ajang beregu,’’ katanya. (raf/c17/bas/jpg/rum)