JAKARTA, TIMEX.FAJAR.CO.ID – Di tengah hari libur, situasi di komplek Istana Negara mendadak ramai, Minggu (18/2) sore. Pasalnya secara mendadak, Presiden Joko Widodo memanggil Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh. Pertemuan berlangsung tertutup.
Wartawan yang berkumpul sejak sebelum Maghrib, tidak bisa mendapatkan apa-apa. Pasalnya hingga pertemuan selesai, tidak ada keterangan resmi dari pihak Istana. Surya Paloh pun, juga menggunakan akses yang tidak bisa dijangkau oleh wartawan.
Surya Paloh masuk ke komplek Istana Negara sekira pukul 18.42 WIB. Mobil yang dia tumpangi langsung tertuju ke arah pintu Bali, yang lokasinya berada di depan Wisma Negara. Selepas pukul 20.00 WIB, mobil yang digunakan Surya Paloh terlihat meninggalkan komplek Istana Negara.
Seperti diketahui, di dalam komplek Istana Negara ada sejumlah bangunan. Pertama adalah Istana Merdeka yang menghadap ke Monas dan biasanya digunakan untuk upacara kemerdekaan. Kemudian ada juga Wisma Negara dan Kantor Presiden di belakang Istana Merdeka.
Kemudian ada juga Istana Negara yang menghadap ke jalan Veteran. Posisi wartawan hanya bisa meliput di teras atau pelataran Istana Negara. Selebihnya merupakan area yang sangat terbatas dan tidak begitu saja bisa masuk.
Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Surya Paloh itu menyita perhatian. Pasalnya dilaksanakan di saat proses penghitungan suara pilpres 2024 masih berlangsung. Jokowi ditengarai berada di barisan pasangan Prabowo-Gibran. Sementara Surya Paloh berada di kubu Anies-Muhaimin. Berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga, pasangan Prabowo-Gibran meraih lebih dari 50 persen suara, mengalahkan pasangan Anies-Muhaimin di urutan kedua dan Ganjar-Mahfud di urutan ketiga.
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana membenarkan pertemuan antara Jokowi dengan Surya Paloh tersebut. Dia mengatakan pertemuan keduanya dilangsungkan di Istana merdeka. ’’Sebelumnya bapak Surya Paloh menyampaikan permohonan untuk menghadap bapak Presiden,’’ katanya.
Sebagai tanggapan atas permohonan itu, Jokowi mengalokasikan waktu untuk menerima Surya Paloh. Soal isi pertemuan, dia tidak memberikan komentar.
Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni membenarkan pertemuan Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo. Pertemuan terjadi usai presiden yang mengundang Surya Paloh ke Istana. "Betul, pak SP dipanggil sama presiden," ujarnya, kemarin.
Namun, Sahroni mengaku tidak mengetahui isi pembicaraan dalam pertemuan itu. Dia menduga, pertemuan sebatas silaturahmi biasa. "Mungkin silaturahmi saja," imbuhnya.
Pertemuan itu sendiri menjadi yang pertama kali dilakukan usai pemilu. Bisa jadi, itu terkait dengan potensi merapatnya Nasdem usai kalah dalam pilpres.
Dalam pilpres 2024 ini, Nasdem berkoalisi dengan PKB dan PKS. Pengurus DPP PKB angkat bicara terkait pertemuan Jokowi dengan Surya Paloh. Ketua DPP PKB Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan, Paloh tidak melakukan koordinasi dengan partai koalisi pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) terkait pertemuannya dengan Jokowi.
Menurutnya, Paloh tidak memberitahukan pertemuan itu dengan para ketua umum parpol koalisi. "Tak ada koordinasi dengan ketum-ketum partai di Koalisi Amin," terang Cucun di kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, kemarin.
Namun, kata Cucun, PKB tetap menghormati pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi. Menurutnya, setiap partai politik mempunyai hak untuk membangun komunikasi politik. Jadi, sesama partai politik tidak boleh melakukan intervensi.
Dia mengatakan, Paloh mempunyai hak untuk melakukan komunikasi politik dengan pihak lain. "Itu hak Bang Surya Paloh. Kami tidak boleh mengintervensi hak-hak partai lain," ungkapnya.
Ketua Fraksi PKB DPR RI itu menegaskan bahwa pihaknya tidak mengetahui apa yang menjadi pembicaraan antara Paloh dengan Jokowi. Dia juga enggan mengira-mengira pembicaraan dua tokoh tersebut.
Sekjen PBNU Ajak PKB Balik ke Pangkuan NU
Di tempat terpisah Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengajak Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kembali ke pangkuan NU. Dia bahkan mengatakan, kembali ke NU itu seperti kembali ke jalan yang benar. ’’Kembalilah ke jalan yang benar. Yakni jalan yang sesuai dengan Nahdlatul Ulama,’’ katanya, kemarin.
Gus Ipul mengatakan selama ini PKB selalu mengklaim sebagai partainya warga NU. Untuk itu sudah selayaknya PKB untuk segera kembali bersama NU serta bisa menerima apapun hasil pemilu 2024. Dia menegaskan PBNU sudah bisa menerima hasil pemilu 2024.
’’Marilah kita bersama-sama menghormati hasil pemilu,’’ katanya.
Menurut Gus Ipul, jika PKB mengaku partainya NU, maka selayaknya harus bersama-sama PBNU untuk menyejukkan suasana. Menurut dia PKB bukan kali ini menjadi peserta pemilu. Sehingga PKB memahami akurasi dari sebuah hitung cepat.
Dia mengatakan PKB bisa meminta nasihat kepada Rais Aam dan Ketua Umum PBNU untuk menentukan langkah-langkah ke depan. Dia mengatakan sebenarnya PKB masih dipercaya oleh warga NU. Tetapi menurut dia, keputusan PKB dalam mendukung calon presiden kali ini, jauh dari harapan ulama.
Gus Ipul mengatakan, PBNU tidak pernah memusuhi PKB. Hanya saja PBNU menyayangkan langkah-langkah politik dari para elit PKB yang tidak pernah mendengarkan para ulama dan kiai. Gus Ipul mengatakan PKB salah mengambil jalan, sehingga menimbulkan kebingungan para ulama, kiai dan warga NU. ’’Bisa dilihat hasil pemilu ini. Jadi segeralah kembali ke pangkuan NU,’’ tandasnya. (wan/far/lum/jpg/ays)