TIGA WINDU SIMO-CHOLO

  • Bagikan
Alvaro Morata

MILAN, TIMEX.FAJAR.CO.ID – Pertemuan Simone Inzaghi versus Diego Simeone dalam babak 16 besar Liga Champions sudah jadi atensi saat pengundian di markas UEFA di Nyon dua bulan lalu.
Dua sosok yang pernah menjadi bagian kesuksesan SS Lazio di awal milenium 2000.

Setelah tiga windu, Simo –sapaan akrab Simone Inzaghi– sebagai allenatore Inter Milan berhadapan langsung dengan Cholo –julukan Diego Simeone– yang datang bersama Atletico Madrid di Stadio Giuseppe Meazza dini hari nanti (siaran langsung SCTV/Champions TV 1/Vidio pukul 03.00 WIB).

Pada 2012, Simo dan Cholo sebenarnya pernah bertemu di babak 32 besar Liga Europa. Hanya, saat itu Simo masih menjadi striker Lazio, sedangkan Cholo menjalani musim yang membawanya meraih gelar juara pertama di Eropa sebagai entrenador.
Dalam pertemuan tersebut, Cholo dua kali mengalahkan Lazio. Masing-masing 3-1 di Stadio Olimpico dan 1-0 di Estadio Vicente Calderon (kini berubah Civitas Metropolitano).

Seiring Cholo lebih senior sebagai pelatih, Simo menyebutnya sebagai salah satu panutan. ”(Panutan) sebagai pemain maupun ketika kami berada di belakang layar (pelatih, Red). (Ketika masih bermain) dia sudah menunjukkan kapasitas bakal jadi pelatih hebat,” beber Simo kepada Sky Sport Italia.

Cholo jadi panutan Simo dalam kepelatihan, salah satunya terkait renjana (gairah) dan bagaimana mentransfer energi kepada anak asuhnya. Meski, untuk skema main yang diusung, Cholo baru mengaplikasikan tiga bek empat tahun lalu atau empat tahun setelah Simo mulai melatih di Lazio.

Karena itu, Cholo pun memuji Simo dengan filosofi bermainnya. ”Mereka (Inter) bermain simpel, tetapi kuat. Mereka tahu apa yang diinginkan pelatihnya (Simo). Aku suka melihat cara bermain Inter,” kata Cholo seperti dilansir Marca.

Capaian Inter yang musim lalu mencapai final dan musim ini masih kukuh sebagai capolista di Serie A diakui Cholo jadi tantangan bagi timnya untuk meraih hasil positif dini hari nanti.
”Bagaimana karakter mereka sebagai sebuah tim, cara mereka masuk ke area pertahanan lawan, kecepatan para pemain di lini tengah, kontribusi dari (Benjamin) Pavard di kanan, (Alessandro) Bastoni di kiri, semua itu adalah bukti (keunggulan Inter, Red),” sambung Cholo yang musim lalu sudah tersisih di fase grup Liga Champions.

Di Serie A musim ini, Inter merupakan klub terbaik dalam urusan mencetak gol (59 gol) maupun bertahan (baru kebobolan 12 gol) hingga giornata ke-25.

Di antara klub yang berada di 16 besar, defense Inter masuk empat besar terbaik bersama Real Sociedad, Borussia Dortmund, dan Arsenal.

Dalam dua laga terakhir di kandang, Inter juga belum kebobolan sama sekali. Hal itu jadi tantangan bagi Atletico yang hanya menang sekali dalam empat laga sepanjang bulan ini.
”Menang di sana (kandang Inter, Red) bukan sesuatu yang tidak mungkin meski tidak akan mudah,” koar wingback kiri Atletico Samuel Lino kepada Diario AS. (ren/c19/dns/jpg/rum)

  • Bagikan