Rasio Elektrifikasi di Kabupaten Manggarai Capai 100 persen
RUTENG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Bupati Manggarai, Hery Nabit, simbolis menyalakan listrik sumber PLN untuk Desa Nggalak, serta sejumlah dusun Desa Kajong dan Lemarang, Kecamatan Reok Barat, Senin (19/2). Kini rasio elektrifikasi di Kabupaten Manggarai, telah 100 persen.
Kegiatan itu berlangsung di rumah adat "Gendang Nggalak" desa Nggalak. Kegiatan dihadiri
Manajer PLN UPPK Flores, Albertus Koko Hendriyanto, sejumlah pimpinan OPD, Camat Reok Barat, Tarsisius Asong, kepala desa, tokoh adat, dan masyarakat setempat.
"Seremoni ini menandakan rasio elektrifikasi di Kabupaten Manggarai untuk kategori desa telah mencapai target 100 persen. Sehingga kedepan PLN dapat fokus untuk mengejar rasio elektrifikasi tingkat dusun," jelas Manajer PLN UPPK Flores, Albertus saat itu.
Secara khusus dirinya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kecamatan, Desa, dan masyarakat setempat, karena senantiasa mendukung kerja tim PLN selama membangun jalur listrik. Berkat dukungan itu semua, sehingga berjalan tanpa hambatan. Tentu disamping itu, tidak berarti tim PLN tidak mengalami tantangan.
"Terima kasih juga dukungan dari Pemda Manggarai. Dukungan dari pemerintah Kecamatan, sesa, dan masyarakat, tentu ada juga tantangannya, sebab jalur pembangunan sepanjang 12,4 km ini cukup memakan waktu, tenaga, dan biaya yang banyak," ujarnya.
Sementara Bupati Manggarai, Hery Nabit, menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah setempat, masyarakat, dan pihak PLN. Kepada masyarakat, berharap untuk tidak berkecil hati karena listrik di desa Nggalak masuk paling terakhir. Bukan berarti dilupakan, tapi bertahap.
"Itu wujud dari apa yang kita sebut sebagai tahapan-tahapan pembangunan. Tentu 12,4 km berarti jauh dan mahal, dan itulah mengapa didahulukan dulu daerah-daerah yang kecil. Puji Tuhan bahwa pada tahun ini kita bisa mengalaminya. Yakin bahwa kehidupan anak cucu kita ke depan akan lebih baik," katanya.
Pada kesempatan itu, Bupati Hery juga memberikan sejumlah imbauan bagi masyarakat, yakni agar hemat menggunakan listrik. Matikan bila listrik tidak digunakan. Juga mengatur pengeluaran, karena ada pos pengeluaran baru untuk listrik bulanan. Selain itu, tidak menyambung kabel listrik sendiri.
"Ini penting, agar mencegah terjadinya arus pendek (sambungan tidak aman) yang dapat mengancam keselamatan. Kita berharap bahwa dengan masuknya listrik maka produktivitas kita semakin meningkat, dan dengan demikian ekonomi kita akan makin baik," tutupnya.
Camat Reok Barat, Tarsisius Asong, menyampaikan bahwa kondisi saat ini masih terdapat 15 dusun di wilayah kecamatan Reok Barat yang belum tersambung jaringan listrik PLN. Sehingga wilayah tersebut, sebagian warga menggunakan lampu pelita, dan listrik tenaga generator usaha sendiri. Dirinya pun berharap, agar beberapa dusun tersebut juga, dalam waktu cepat dapat tersambung jaringan PLN.
"Atas nama seluruh masyarakat 3 desa, tentu dari hati yang paling dalam, kami mengucapkan terima kasih kepada Pa Bupati dan PLN, karena akhirnya program listrik masuk desa dan masuk dusun dapat terlaksana dengan baik," ucapnya.(kr1/thi)