KUPANG,TIMEX.FAJAR.CO.ID- Cuaca buruk El Nino yang melanda NTT termasuk Kabupaten Sabu Raijua, belum berhenti. Akibatnya, lahan sawah di Kecamatan Sabu Barat yakni Desa Delo, Raekore, Nadawawi, Raenyale, Raeloro dan Desa Roboaba mengalami gagal tanam karena kekeringan panjang dan ketiadaan air.
Para petani merasakan dampak dari El Nino yang berkepanjangan, ratusan hektare sawah tidak bisa ditanam. Untuk musin tanam tahun 2023/2024 dipastikan gagal total.
Dua petani sawah di Desa Delo Ie, Djami Hau dan Ale Wila kepada Timor Express di lokasi sawah Luikelai Delo, Selasa (20/2) mengeluh, tahun ini kesulitan air sehingga lahan sawah tidak bisa dikerjakan.
“Pada pertengahan Desember 2023 lalu kami sempat semaikan bibit padi dan padi itu tumbuh tetapi pada akhirnya anakan padi itu mati kekeringan. Hujan sempat turun, hanya belangsung satu sampai dua hari saja selanjutnya menghilang. Kadang-kadang hujan rintik, di mana ada awan. Selanjutnya panas terik menyebabkan tanaman yang kita tanam ikut mati," jelas Djami Hau dan Ale.
Pantauan Timor Express di beberapa desa di Kecamatan Sabu Barat, para petani sawah mengalami kesulitan menanam karena kekeringan dan kesulitan air. Seorang warga Desa Raekore, Pius Djami mengeluh, sawah tahun ini tidak bisa dikerjakan karena ketiadaan air.
"Untuk bertahan hidup, kami beralih menanam sayur selain untuk konsumsi keluarga juga dijual ke pasar. Kami harus beli air satu tangki yang kapasitas 4.000 liter seharga Rp 350.000 sampai Rp 400.000," ujar Pius. (kr8/ays)