Hadi Yakin AHY Lebih Galak Gebuk Mafia Tanah

  • Bagikan
FEDRIK TARIGAN/JAWA POS PELANTIKAN MENTERI. Hadi Tjahjanto (kedua kiri) dan Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) mengucapkan sumpah saat dilantik menjadi Menko Polhukam dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2).

Presiden Tugasi Dua Menteri Baru Jaga Kondusivitas dan Dorong Sertifikat Elektronik

Hadi Akan Silaturahmi ke Mahfud MD, AHY Sudah Catat Semua PR

JAKARTA, TIMEX.FAJAR.CO.ID – Belum mulai bertugas sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto sudah meminta Annisa Pohan ’’mengikhlaskan” sang suami, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

”Mbak Annisa nggak perlu cemburu, karena yang nyalamin kita udah tua-tua. Bebaskan Mas AHY keluar untuk mengabdi,” ujar Hadi yang disambut gelak tawa tamu yang turut hadir dalam momen sertijab.

Guyonan itu disampaikan Hadi dalam serah terima jabatan (sertijab) di kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Rabu (21/2).

AHY menggantikan posisinya sebagai menteri ATR/kepala BPN, sedangkan Hadi sendiri menduduki posisi baru sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) yang ditinggalkan Mahfud MD.

Keduanya dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersamaan di Istana Negara, Jakarta. Masa tugas keduanya sekitar delapan bulan sebelum presiden hasil pemilu 2024 dilantik dan membentuk kabinet baru.

Malam sebelum pelantikan, Hadi menyebut dirinya dan AHY sudah berdiskusi. Dan, dia melihat AHY bisa langsung menguasai permasalahan saat menjabarkan program di hadapan media.

”Anak muda itu emang cepat, cak cek cak cek. Tadi pagi (kemarin pagi) jumpa pers kok udah hafal semua. Itu ciri-ciri pemimpin masa depan,”  pujinya.

Dalam sertijab, Hadi juga meyakinkan AHY bahwa mulai Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni hingga semua staf di bawah akan siap membantu kinerja sang menteri baru. Selama ini, dia pun mendapat banyak bantuan dari pejabat teras yang ada di kementerian untuk menyukseskan program-program yang telah disusun dan diamanatkan Presiden Jokowi.

Untuk tugas menteri ATR/BPN, seusai pelantikan, Jokowi minta agar tahun ini sertifikat elektronik didorong lebih masif. Dia juga memberi tugas agar hak guna usaha (HGU) untuk carbon trading (perdagangan karbon) juga harus siap. ’’Banyak perusahaan yang akan masuk,” katanya.

Jokowi meyakini dua menteri yang dia lantik kemarin bakal cepat beradaptasi dengan tugas baru mereka. Hadi sebagai mantan panglima TNI dinilainya dekat dengan politik, hukum dan hak asasi manusia.

Sedangkan AHY disebut Jokowi pas menduduki menteri ATR/BPN. Pengalamannya sebagai ketua umum partai, alumnus Akademi Militer dan pendidikan di beberapa universitas luar negeri bakal menjadi bekal berharga. ’’Ini urusan manajemen. Saya rasa beliau sudah siap,” ucapnya.

Hadi berpesan agar AHY mengunjungi sejumlah wilayah dalam upaya mempercepat penyelesaian program-program yang ada. Adapun wilayah-wilayah yang patut diprioritaskan tersebut meliputi Riau, Kalimantan Timur dan Bali.

Soal mafia tanah, Hadi yakin AHY bisa lebih galak darinya. ”Jangan takut penyelesaian masalah pertanahan yang dikuasai mafia tanah. Kalau saya bilangnya gebuk, Mas AHY bilangnya gebuk, gebuk, gebuk,” imbuhnya.

Sementara itu, dalam sambutannya, AHY mengaku telah mencatat apa-apa saja yang jadi pekerjaan rumah (PR)-nya. Termasuk mengunjungi daerah-daerah yang disampaikan Hadi.

Dalam kesempatan tersebut, AHY juga mencoba menjawab rasa penasaran masyarakat terkait mengapa dirinya bergabung dengan pemerintah. Selama ini, kata dia, Demokrat sudah konsisten berada di luar pemerintahan dan menjadi oposisi selama 9 tahun 4 bulan.

Sehingga, kembalinya Demokrat ke pemerintahan bisa jadi momentum bersejarah. ”Apa yang kami perjuangkan selama ini bisa lebih direalisasikan jika Demokrat bergabung di pemerintahan,” katanya.

AHY mengakui dirinya sama seperti Hadi. Berasal dari militer yang sejatinya tak menguasai secara khusus bidang ATR/BPN ini. Namun, dia merasa Jokowi memang sengaja menugaskan keduanya karena pertimbangan kepemimpinan dan manajemen.

”Karena kalau keahlian, yang ahli para dirjen, direktur, di bawah itu kasubdit ini, saya juga tidak hafal struktur-struktur, harus cepat belajar. Tapi, bisa saya katakan, saya hadir dengan komitmen, manajemen dan leadership kuat. Saya akan belajar cepat untuk melanjutkan dan merampungkan program yang ada,” katanya.

Seusai sertijab, dengan AHY, kemarin sore Hadi melaksanakan sertijab dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang menjadi pelaksana tugas Menko Polhukam sepeninggal Mahfud MD. Kepada awak media, Hadi menyatakan bahwa prioritasnya di Kemenko Polhukam adalah memastikan situasi tetap aman dan kondusif. ”Sampai pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih,” ungkap dia, kemarin.

Selain memastikan situasi tetap aman dan kondusif, dia menyampaikan bahwa tugas lain yang juga penting adalah menyelesaikan kerja-kerja yang sudah dilakukan oleh Satgas BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia). Sebagai Menko Polhukam baru, Hadi juga akan bersilaturahmi dengan Mahfud. Dia mengaku ingin mendiskusikan banyak hal.

”Sebagai orang timur tentu kan kita harus silaturahmi dengan pemimpin sebelumnya, mohon arahan. Apa permasalahan-permasalahan yang belum diselesaikan nanti akan kami lanjutkan walaupun waktunya hanya delapan bulan,” katanya. (lyn/mia/syn/wan/c17/ttg/jpg/ays)

  • Bagikan

Exit mobile version