Dalam Membentuk Pendidikan Lingkungan di Kota Kupang
KUPANG,TIMEX.FAJAR.CO.ID- Dunia pendidikan Kota Kupang mengalami banyak perubahan signifikan melalui terobosan-terobosan terbaru. Salah satunya terobosan yang dilakukan melalui Proyek SDGs Buku Digital Pendidikan Lingkungan, yang dipelopori oleh para guru sebagai bagian dari tim pengembang bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang.
Proyek inovatif ini berada di bawah naungan Indonesian Education Promoting Foundation (IEPF) dan didukung oleh Japan International Cooperation Agency (JICA).
Para guru yang tergabung dalam tim pengembang buku digital pendidikan lingkungan di Kota Kupang memainkan peran krusial dalam mengadaptasi kurikulum pendidikan dengan teknologi terkini.
Melalui kolaborasi erat antar-guru, mereka berhasil menghasilkan materi ajar yang tidak hanya interaktif, tetapi juga relevan dengan isu-isu lingkungan terkini, seperti pengelolaan sampah, penghematan air, dan pemanfaatan tanah di sekitar lingkungan.
Dalam diskusi yang diselenggarakan pada Selasa 20 Februari 2024 bersama Ms. Yuko Ishibashi, wakil manajer proyek IEPF, yang dilakukan di SDI Bertingkat Kelapa Lima, para guru mengutarakan peran aktif para guru dalam tim pengembang tidak hanya memperkaya materi pembelajaran, tetapi juga memastikan bahwa konten yang disajikan sesuai dengan konteks lokal dan kebutuhan pendidikan di Kota Kupang.
Hal ini menurut Yuko Ishibashi, yaitu memberikan kesempatan bagi para siswa untuk belajar sambil menerapkan pembelajaran di lingkungan sekitarnya, mengubah paradigma belajar mengajar menjadi lebih dinamis dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
"Keunggulan dari buku digital pendidikan lingkungan ini terletak pada pendekatan yang menarik bagi para pelajar yang telah akrab dengan teknologi. Selain menyajikan informasi secara teoritis, buku ini juga memperlihatkan konsep-konsep lingkungan melalui animasi, video, serta permainan edukatif yang memikat, memicu kreativitas serta daya nalar siswa dalam memahami isu-isu lingkungan, " katanya.
Para guru juga tidak hanya menyampaikan pengetahuan, kata dia, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai keberlanjutan dan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan bagi generasi mendatang.
Melalui upaya sederhana seperti pemilahan sampah di lingkungan sekolah, mereka menumbuhkan kepekaan masyarakat sekolah akan pentingnya masalah lingkungan, menciptakan perubahan budaya yang lebih peduli terhadap lingkungan.
Keterlibatan para guru dalam tim pengembang buku digital ini juga memberikan manfaat yang signifikan bagi pribadi masing-masing guru. Salah satu dampak utamanya adalah perubahan sudut pandang terhadap masalah lingkungan, khususnya terkait pengelolaan sampah.
"Melalui proyek ini, para guru mendapatkan wawasan baru tentang hubungan antara sampah, air, tanah, dan kondisi sosial, yang pada gilirannya menyadarkan mereka akan pentingnya mengajarkan pengelolaan lingkungan yang baik kepada para siswa," ungkapnya.
Para guru telah menyaksikan secara langsung bagaimana tindakan sederhana seperti pemilahan sampah dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar. Hal ini tidak hanya memperkaya pengetahuan mereka, tetapi juga memotivasi untuk menjadi teladan bagi para siswa dalam menjaga lingkungan.
Dengan demikian, lanjutnya, proyek buku digital pendidikan lingkungan ini tidak hanya mengubah cara belajar di Kota Kupang, tetapi juga menciptakan kesadaran lingkungan yang lebih luas dan berkelanjutan melalui perubahan sikap dan perilaku para guru.
Meskipun dihadapi dengan beragam tantangan, kemampuan para guru menjadi landasan harapan yang besar untuk terus meningkatkan inisiatif ini, menginspirasi perubahan positif dalam dunia pendidikan dan membawa Kota Kupang menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. (thi)