Pemkab Sikka Gelar Konsultasi Publik KLHS

  • Bagikan
KAREL PANDU/TIMEX KONSULTASI PUBLIK. Plt Sekda Sikka, Margaretha Movaldes da Maga Bapa pose bersama usai membuka konsultasi publik KLHS, Kamis (22/2).

Hadapi Perubahan Iklim Global

MAUMERE, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Menghadapi perubahan iklim global, Pemerintah Kabupaten Sikka menggelar konsultasi publik kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) rencana pembangunan jangka panjang daerah dan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).

Plt Sekda Sikka, Margaretha Movaldes da Maga Bapa kepada wartawan, Kamis (22/2) menjelaskan, perubahan iklim yang terjadi secara global yang membuat ketersediaan air semakin langka diberbagai daerah. Memperburuk kelangkaan air pada daerah–daerah yang mengalami tekanan berat akan ketersediaan air dan mengarah pada meningkatnya risiko kekeringan pertanian dan ekosistem lingkungan hidup akan terganggu dan terancam punah.

Ia menjelaskan, perubahan iklim juga mempengaruhi produksi pangan di daerah-daerah sentra pertanian, sehingga masalah kekeringan sebagai penyebab kerusakan ekosistem baik darat, laut maupun sungai.

"Kekeringan yang berkepanjangan dapat mempengaruhi produktivitas hasil pertanian yang sebelumnya setahun bisa dipanen empat kali, kini hanya dua kali panen dalam setahun. Hal ini dapat mempengaruhi hidup dan kehidupan kita khususnya dalam pemenuhan kebutuhan pangan," ungkapnya.

Permasalahan lingkungan, lanjut Margaretha, dapat mempengaruhi semua lini kehidupan dan saat ini  harus dipersiapkan untuk melakukan pengendalian lingkungan dengan melakukan kajian untuk pembangunan berkelanjutan berlandaskan kajian lingkungan hidup strategis.

Margaretha berharap kepada para peserta agar memberikan kontribusi positif kepada tim yang telah melakukan kajian analisis dengan pengumpulan data-data di lapangan agar menjadi sebuah rancangan yang sempurna menuju finalisasi RPJMD.

Hadir pada kesempatan tersebut dosen Perencanaan Wilayah dan Kota ITN Malang, Ardianto Maximilianus Gai, peneliti di LPPM ITN Malang, Lisa Pratiwi, pimpinan OPD, mitra pemerintah dari Yayasan Bambu Maumere, Wahana Tani Mandiri, Caritas dan undangan lainnya. (kr3/ays)

  • Bagikan