MAKASSAR,TIMEX.FAJAR.CO.ID – Proyek strategis nasional Makassar New Port (MNP) resmi beroperasi. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan secara langsung kemarin (22/2). MNP akan menjadi pelabuhan hub terbesar di Indonesia Timur.
Dermaga MNP tahap 1-A, 1-B, dan 1-C yang diresmikan tersebut memiliki panjang total 1.280 meter dan dibangun PT Pelabuhan Indonesia (Persero) di atas lahan seluas 52 hektare. Investasi yang digelontorkan sebesar Rp 5,4 triliun dan akan terus berekspansi.
Jokowi menyampaikan, persaingan antarnegara saat ini sangat ketat. Siapa yang memiliki efisiensi yang baik akan menjadi pemenang. Sepuluh tahun lalu, biaya logistik RI di angka 24 persen. Padahal, negara lain sebesar 9–12 persen karena terintegrasinya antara pelabuhan dengan kawasan industri.
”Sekarang biaya logistik kami sudah turun kurang lebih 14 persen. Sudah turun, tetapi tetap masih sedikit lebih tinggi daripada negara lain. Ini menjadi PR kita bersama,” ujarnya.
Presiden menyatakan, Makassar New Port merupakan pelabuhan terbesar kedua setelah Tanjung Priuk dengan kedalaman 16 meter. Termasuk pelabuhan terdalam yang sangat baik untuk bersandarnya kapal-kapal besar yang mengangkut kontainer.
Kapasitas total MNP saat ini sebesar 2,5 juta TEUs (twenty-foot equivalent unit) peti kemas. Dengan kedalaman 16 meter LWS (low water springs), dermaganya sudah bisa disandari kapal berukuran besar generasi post panamax yang biasa digunakan untuk direct call.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menambahkan, kekuatan pelabuhan BUMN harus disatukan untuk menjadi pemain global, meningkatkan efisiensi, dan mendorong penurunan biaya logistik nasional. Karena itu, diawali pengonsolidasian Pelindo I, II, III, dan IV menjadi Pelindo, pelabuhan di Indonesia kini menjadi salah satu di antara 20 pelabuhan terbaik dunia dari semua pelabuhan di Asia Tenggara.
’’Kita sudah meningkatkan kecepatan bongkar muat peti kemas pelabuhan di Indonesia, yang tadinya rata-rata 20 box per crane per jam menjadi 34 box per crane per jam. Itu membuat waktu sandar kapal turun dari sebelumnya rata-rata 38 jam, sekarang sudah menjadi 22 jam. Kami juga terus menata 122 pelabuhan di Indonesia melalui monitoring sistem pelabuhan yang terintegrasi,” urai Erick.
Kehadiran MNP, lanjut dia, menjadi sangat penting sebagai gerbang dunia untuk kawasan Indonesia Timur.
”Kita terus konsolidasikan dari segi keuangan Pelindo saat ini profit Rp 3,9 triliun dan investasi MNP ini mandiri dari Pelindo sendiri senilai Rp 5,4 triliun dan terus bertahap sampai Rp 10 triliun,” tambah Erick. (agf/c12/dio/thi)