KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Warga Kecamatan Maulafa kecewa saat pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Maulafa. Kekecawaan ini akibat para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kota Kupang tidak hadir dalam kegiatan tersebut.
Pelaksanaan Musrenbang tersebut mengusung tema 'Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia, Ekonomi serta Pelayanan Publik yang Inklusif Berbasis Digital dan Berwawasan Lingkungan'.
Musrenbang tingkat Kecamatan Maulafa ini berlangsung di Aula Serbaguna Gereja Katolik St. Fransiskus Asisi BTN Kolhua, Selasa (27/2).
"Ini perlu disampaikan kepada Penjabat Wali Kota Kupang akibat situasi yang terjadi ini," kata Gerson Elia, Ketua RW 01, Kelurahan Maulafa yang berbicara di forum resmi Musrenbang tersebut.
Pembukaan Musrenbang tingkat kecamatan itu sebelumnya dihadiri oleh sejumlah OPD. Namun, setelah pembukaan selesai sekira pukul 12.00 Wita dan memasuki kegiatan inti yaitu Musrenbang, sejumlah OPD yang hadir memilih pulang.
"OPD yang sudah pulang ini menurut saya tidak etis. Saya kecewa," tegasnya.
Kekecewaan warga itu telah dicatat dan didengar langsung oleh Camat Maulafa, Hery da Costa yang hadir pada kesempatan itu. Selain itu, hadir juga para Lurah se-Kecamatan Maulafa.
Sementara Hasan Mansyur, warga Kelurahan Penfui mengaku bahwa semua usulan dari setiap kelurahan sudah ada sehingga usulan itulah yang dibawa oleh delegasi berjumlah tiga orang yang dipilih secara aklamasi ini ke Musrenbang tingkat Kota Kupang.
Karena itu, ia meminta untuk tidak lagi dibahas di Musrenbangcam ini melainkan nanti usulan dari setiap kelurahan itu dibawa ke Musrenbang tingkat Kota Kupang.
Pada kesempatan itu, Camat Maulafa, Hery da Costa menjelaskan bahwa total usulan yang telah dirampungkan dari setiap kelurahan se-Kecamatan Maulafa untuk tahun 2025 sebanyak 218 usulan.
"Usulan itu meliputi infrastruktur, ekonomi dan sosial. Usulan ini nantinya dibawa ke Musrenbang tingkat Kota Kupang," pungkasnya. (r1/gat)