Achmad Likur: Kumpulkan Sampah agar Mudah Diangkut
KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Setiap hari Sabtu, ruas Jalan El Tari atau tepatnya dari depan Kantor Gubernur NTT hingga ke samping Mapolda NTT selalu dijadikan arena olahraga dan aktivitas lainnya. Sehingga, arena yang akrab disebut sebagai Car Free Day (CFD) ini selalu menyisakan sampah.
Ini karena seluruh kalangan masyarakat memanfaatkan arena CFD ini untuk melakukan berbagai aktivitas untuk sekadar refreshing. Namun, di balik keseruan CFD ini seringkali disertai dengan masalah sampah yang berserakan di sepanjang Jalan Eltari.
Sehingga, Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang melalui Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DLHK) berkomitmen untuk menjaga kebersihan usai aktivitas masyarakat di arena CFD tersebut. Meskipun CFD menjadi hari bebas dari kendaraan bermotor, namun Pemkot Kupang tidak ingin membiarkan sampah berserakan begitu saja.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Achmad Likur yang diwawancarai pada Senin (4/3) menyatakan bahwa DLHK menyiapkan armada khusus yang bertugas membersihkan sampah setelah kegiatan CFD.
Menurutnya, setiap hari Sabtu, satu armada yang terdiri dari tiga orang personel melakukan patroli untuk mengangkut sampah yang merupakan hasil dari aktivitas warga Kota Kupang di ruas Jalan Eltari. DLHK juga mengimbau warga yang menggunakan area CFD untuk mengumpulkan sampah yang dihasilkan sebelum diangkut oleh personel yang bertugas.
"Kita terus memberikan informasi agar warga mengumpulkan sampahnya di satu tempat untuk setiap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), sehingga saat kami turun langsung dapat diangkut ke mobil," ungkapnya.
Achmad menekankan bahwa personel yang bertugas tidak hanya mengangkut sampah dari UMKM, melainkan juga sampah yang berserakan di sepanjang Jalan Eltari. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setelah kegiatan CFD, tidak ada lagi sampah yang terlihat di sekitar ruas jalan Eltari dan Kompleks Kantor Gubernur NTT.
"Kita informasikan terus untuk semua pengguna lokasi CFD untuk tidak membuang sampah sembaranga, karena masalah sampah menjadi tanggungjawab kita bersama," ujarnya
Dengan langkah ini, DLHK berharap agar masyarakat memiliki kesadaran dan berpartisipasi aktif dalam penanganan masalah sampah. Achmad juga mengajak masyarakat untuk membantu bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan oleh setiap individu, menjadikan CFD tidak hanya sebagai momen rekreasi tetapi juga sebagai ajang untuk menjaga kebersihan bersama.
Kegiatan CFD di Kota Kupang menjadi ajang yang menyenangkan untuk berolahraga dan menikmati kuliner bersama. Namun, upaya Pemerintah Kota Kupang melalui DLHK dalam menjaga kebersihan setelah CFD menjadi kunci utama.
Dengan melibatkan warga, UMKM dan personel yang bertugas, diharapkan setiap Sabtu menjadi momen yang tidak hanya meriah tetapi juga bersih dari sampah. Hal ini menggambarkan betapa pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan setelah berpartisipasi dalam acara bersama.(cr3/gat)