KEJADIAN memilukan pada masa kecil bisa menjadi trauma mendalam bagi siapa pun. Eduardo Camavinga, contohnya. Gelandang bertahan Real Madrid itu tidak bisa melupakan momen masa kecil ketika rumahnya kebakaran dan membuat keluarganya hancur. Peristiwa tersebut terjadi pada 2013 atau saat Camavinga berusia 11 tahun.
Saat itu Camavinga bersekolah bersama adik perempuannya.
”Seorang guru yang memberitahuku. Aku sempat melihat kendaraan petugas pemadam kebakaran melewati sekolahku. Aku tidak menyangka rumahku yang mereka datangi,” ujar Camavinga dalam wawancara emosional di Movistar Plus+.
Camavinga pun tidak percaya ketika melihat rumahnya hangus dilalap api.
”Itu kali pertama aku melihat ayahku menangis,” kata pemain yang pindah ke Prancis dari tanah kelahirannya di Cabinda, Angola, pada usia 2 tahun tersebut.
Meski traumatis atas kebakaran rumahnya, peristiwa menyedihkan itu pula yang melecut Camavinga untuk bisa meraih kesuksesan dalam karier sepak bola. Buktinya, tiga tahun lalu atau pada usia 18 tahun, Real merekrutnya dari Stade Rennais. (io/c14/dns/jpg/rum)