ROMA,TIMEX.FAJAR.CO.ID – Sebagai pemain, karier Daniele De Rossi jauh lebih moncer daripada Roberto De Zerbi. Meski, gelar De Rossi (4 gelar bersama AS Roma dan Boca Juniors) tidak berbeda jauh dengan De Zerbi (3 gelar bersama CFR Cluj). Mereka pernah berhadapan dua kali pada fase grup Liga Champions 2010–2011 dengan De Rossi (AS Roma) sekali menang dan sekali seri atas De Zerbi (CFR Cluj).
Lain pemain, lain pula ketika mereka berkarier sebagai pelatih. De Rossi terbilang anak kemarin sore dibandingkan De Zerbi. Ketika De Rossi baru debut dua tahun lalu bersama SPAL, De Zerbi sudah menjalaninya selama 11 tahun terakhir.
Faktor pengalaman itulah yang bisa membuat tim asuhan De Zerbi, Brighton & Hove Albion, berpotensi mengimbangi AS Roma asuhan De Rossi yang unggul dalam materi pemain dalam 16 besar Liga Europa. Pertemuan pertama berlangsung di Stadio Olimpico, kandang Giallorossi –sebutan AS Roma, dini hari nanti (siaran langsung Champions TV 2/Vidio pukul 00.45 WIB).
”Aku sangat mengenalnya (De Zerbi, Red). Dia selalu terbuka kepadaku untuk hal apa pun di sepak bola. Dia teman yang baik dan pelatih yang hebat,” kata De Rossi seperti dilansir Corriere dello Sport.
Seperti dilansir Football Italia, De Zerbi jadi orang yang paling sering dihubungi De Rossi ketika dia dipecat SPAL pada 14 Februari tahun lalu. Padahal, De Rossi baru memimpin SPAL pada 11 Oktober 2022.
Dalam obrolannya, De Rossi meminta pendapat De Zerbi mengenai apa yang salah dan apa yang harus diperbaiki dari empat bulan bersama SPAL.
Lele –sapaan akrab De Rossi– tidak menafikan bahwa gaya permainannya di AS Roma sedikit banyak terinspirasi gaya main yang diterapkan De Zerbi. Yaitu, menanggalkan image bahwa allenatore adalah pengusung catenaccio atau sepak bola bertahan. Sebab, De Rossi lebih menyukai timnya bisa mencetak banyak gol ketimbang bertahan bagus dan mendapatkan hasil seri 0-0.
Sembilan laga AS Roma bersama De Rossi, Lorenzo Pellegrini dkk mampu mencetak 22 gol atau rata-rata lebih dari 2 gol per laga. De Zerbi pun membawa Brighton musim ini mengemas 68 gol dari 37 laga atau rerata 1,8 gol per laga.
”Pertandingan antara dua tim bakal sangat terbuka karena yang kami hadapi adalah tim yang banyak melukai gawang tim-tim top di Premier League,” ucap De Rossi kepada Sky Sport Italia.
Memang, saat ini Brighton sedang dalam fase menurun. Dalam lima laga terakhir, The Seagulls hanya mendapatkan satu kemenangan. Tetapi, kesaktian Brighton di Liga Europa tetap terjaga. Di fase grup, Lewis Dunk dkk jadi pemuncak dengan hanya mengalami sekali kekalahan plus nirbobol dalam empat laga terakhir.
”Aku sangat antusias menantikan laga pertamaku lagi di Italia dan melawan salah satu teman baikku (De Rossi, Red),” tutur De Zerbi seperti dilansir La Gazzetta dello Sport. (io/c19/dns/jpg/rum)