MANCHESTER, TIMEX.FAJAR.CO.ID — Manchester City menunjukkan mereka tetap menjadi favorit juara Liga Champions musim ini. Itu setelah mereka lolos ke delapan besar dengan keunggulan agregat 6-2 atas Kopenhagen.
Setelah menang 3-1 di Denmark, sang juara bertahan mengulang skor sama di Etihad pada leg kedua babak 16 besar, Kamis kemarin.
Manuel Akanji, Julian Alvarez, serta Erling Haaland masing-masing menyumbang satu gol di menit ke-5, 9, dan 45+3. Sementara gol hiburan Kopenhagen lahir dari sontekan Mohamed Elyounoussi pada menit ke-29.
Dengan hasil ini, City untuk sementara menjadi klub dengan kemenangan terbesar di babak 16 besar. Dan Pelatih The Citizens, Pep Guardiola sangat percaya diri menyambut babak berikutnya.
“Kami bersaing dengan Real Madrid dan Bayern. Saya tidak tahu siapa yang akan kami hadapi; ini soal menunggu dan melihat. Yang penting adalah tujuh tahun berturut-turut kami berada di sini di perempat final," kata Pep di TNT Sport.
Terkait laga kontra Kopenhagen, Guardiola menegaskan ia sejak awal yakin lolos.
"Sulit untuk menyerang mereka karena mereka terorganisir dengan baik, bermain dengan empat atau lima pemain bertahan. (Tapi) Kami adalah tim yang yakin kami bisa memenangkannya,” tegasnya.
Berbeda dengan City yang melenggang dengan mantap, Real Madrid lolos ke delapan besar dengan menyisakan sedikit keraguan. Dalam dua pertemuan menghadapi RB Leipzig, Los Blancos hanya unggul agregat 2-1.
Pada leg kedua di Santiago Bernabeu, Madrid bahkan membuat penggemarnya deg-degan. Unggul lebih dulu lewat gol Vinicius Junior di menit ke-65, Leipzig langsung membalas melalui Willi Orbán tiga menit berselang.
Meski skor 1-1 itu sudah cukup meloloskan mereka setelah Brahim Diaz memberi mereka keunggulan 1-0 di Jerman, statistik menunjukkan Madrid tidak terlalu meyakinkan. Di laga kemarin, Madrid cuma melepaskan 12 tembakan dengan hanya tiga yang tepat sasaran. Sementara Leipzig, mereka punya 21 attemps meski hanya empat yang tepat sasaran.
Tapi Pelatih Madrid, Carlo Ancelotti tak ingin panik.
“Semua ini bisa terjadi di Liga Champions. Kami bermain seperti ini di kandang melawan Chelsea dua tahun lalu. Perbedaannya malam ini adalah saya tidak yakin kami hampir tersingkir,” ujarnya kepada Movistar.
Ancelotti juga memastikan bahwa Leipzig memang tim yang sangat bagus.
“Tapi kami lolos. Kami punya keunggulan bagus dalam pertandingan ini. Jadi, meskipun kami bisa mengkritik diri sendiri, saya tidak menerima bahwa kami harus terlalu keras," katanya.
Pelatih Leipzig, Marco Rose mengklaim timnya tidak bisa mengeliminasi Madrid karena keberuntungan tidak memihak pada mereka. Menurutnya, mereka tahu cara menghadapi Madrid dengan sangat baik.
“Kami merasa seperti kami sudah mengetahui nomor mereka hari ini. Saya sangat menghormati Real Madrid dan saya mengucapkan selamat kepada mereka karena berhasil lolos. Namun saya harus mengulangi pujian saya untuk tim saya,” ujar Rose di UEFA.com.
Kubu Kopenhagen sementara itu secara terbuka mengakui kekalahan. Pelatih Kopenhagen Jacob Neestrup menegaskan, mereka sudah bekerja maksimal, namun Manchester City memang terlalu tangguh.
"Saya pikir kami telah melakukan semua yang kami bisa. Kami menciptakan peluang yang bisa kami harapkan dan mencetak satu gol, tapi kami juga harus banyak berlari mengejarnya, itulah yang terjadi saat Anda bermain melawan City," jelasnya. (amr/jpg/rum)