BORONG, IMEX.FAJAR.CO.ID - Banjir akibat luapan kali Wae Laing merendam rumah dan fasilitas publik di Dampek, ibu kota Kecamatan Lamba Leda Utara, Minggu (10/3). Warga terdampak mengungsi ke tempat lebih aman.
Banjir terjadi sekira pukul 14.00, setelah wilayah Kabupaten Manggarai Timur (Matim) diguyur hujan lebat selama dua hari terakhir, membuat aliran kali Wae Laing meluap dan menggenangi rumah warga, kantor pemerintah, rumah ibadah, fasilitas kesehatan, juga kantor polsek.
Ketinggian air mencapai 1,20 meter. Banjir tidak hanya merendam permukiman warga dan fasilitas publik, tapi juga lahan persawahan. Akses jalan utama pantai utara (pantura) juga lumpuh, karena genangan air. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini dan kerugian yang dialami belum diketahui.
Namun dari laporan sementara, seluruh bahan makanan milik warga ikut terendam banjir. Pakaian dan kasur basah. Termasuk ternak piaraan warga seperti babi, ayam, kambing, sapi dan kerbau diperkirakan hanyut terbawa banjir. Warga diimbau untuk selalu waspada, apalagi wilayah itu merupakan dataran rendah.
"Wilayah Dampek ini terendam banjir akibat meluapnya kali Wae Laing. Kami sudah menerima laporan dari pemerintah kecamatan dan kami sudah siapkan bantuan emergensi," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Matim, Petrus Subin kepada Timor Express, Minggu (10/3) malam.
Menurut Petrus, kebutuhan sembako emergensi atau mendesak akan diturunkan ke lokasi bencana banjir di Dampek. Rencananya bantuan diserahkan oleh Penjabat Bupati Matim, Boni Hasudungan kepada warga terdampak.
"Kita belum tahu berapa jumlah warga terdampak, karena belum pendataan. Termasuk kerugian yang dialami akibat bencana ini. Tapi bantuan sembako emergensi akan segera tiba di lokasi banjir. Pemerintah meminta warga tetap waspada dan mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Petrus. (kr1/ays)