Berharap Bisa Capai Swasembada Berkelanjutan
ENDE, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Bertempat di Graha Restela, Kamis (7/3) dilakukan rapat koordinasi Pertanian Tingkat Kabupaten Ende Tahun 2024 dan Penandatangan Naskah Perjanjian Kerjasama antara Fakultas Peternakan Universitas Soedirman Porwekerto dan Dinas Pertanian Kabupaten Ende.
Dikesempatan ini, Wakil Bupati Ende Erikos Emanuel Rede membuka kegiatan secara resmi, dihadiri juga oleh Prof. Triana Setyawardani, Dekan Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto
Selain itu, Prof. ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LPPM) Universitas Jenderal Sudirman (UNSOED) Purwokerto serta Prof. Muhamad Bata, i Kepala Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Fapet Universitas Jenderal Sudirman (UNSOED) Purwokerto.
Turut hadir, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Gadir Dean, dan seluruh aparatur pertanian se- kabupaten Ende.
Wakil Bupati Ende Erikos Emanuel Rede menyampaikan pentingnya kegiatan Rakor tersebut sebagai forum bagi aparatur pertanian dalam rangka meningkatkan wawasan, motivasi, profesionalisme, kinerja, serta koordinasi dengan pemangku kepentingan.
Dia mengatakan, pelaksanaan rakor juga dalam rangka meningkatkan pembinaan dan pendampingan pada kelompok tani dan bermuara pada peningkatan kesejahteraan dan pendapatan petani khususnya dan masyarakat pertanian umumnya.
"Karena itu, untuk mendorong peningkatan produksi, produktifitas dan mutu produk pertanian maka diperlukan pengembangan kawasan pertanian berbasis komoditas strategis melalui perencanaan wilayah secara komprehensif dan terpadu," sebut dia.
Dikatakan Erik, komoditas strategis dan unggulan daerah akan dikembangkan pada kawasan - kawasan andalan secara terintegrasi dari hulu ke hilir dan terpadu secara lintas sektor sehingga menjadi satu kesatuan dalam sistim pertanian bioindustri dan berkelanjutan.
" Usaha tani akan dikelolah dengan prinsip pertanian lestari dengan memanfaatkan agroinput yang ada di lokasi pengembangan dan mengelola limbahnya untuk pemanfaatan yang lebih besar" ucapnya.
Menurut dia, salah satu target utama pembangunan pertanian adalah pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan yang mana dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional dengan mengurangi impor beras, jagung, kedelai, gula, dan daging sapi.
"Ini butuh inovasi teknologi, manajemen, dan sumberdaya manusia yang kompeten dan profesional sebagai upaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas dari komoditas tersebut, " ujarnya.
Pemerintah sebagi pengambil kebijakan,lanjut Erik, lebih berperan sebagai regulator, fasilitator, dan dinamisator agar senantiasa mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan kebutuhan petani dalam menyediakan modal, dan sarana produksi seperti bibit, pupuk, pakan, pestisida, obat-obatan, mesin dan lainnya.
"Kenyataan petani , nelayan kita pada saat ini belum berdaya sepenuhnya karena berada dalam posisi lemah, baik dalam penyediaan modal maupun teknologi," tambahnya.
Dirinya juga memberi harapan, dan apresiasi kepada para pihak yang selama ini berpartisipasi menyediakan pangan untuk kabupaten Ende. Dia juga meminta untuk terus galakan gerakan menanam dan mengkonsumsi pangan lokal sebagai sumber pangan keluarga.( kr4/thi)