KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Dalam rangka memenuhi kebutuhan uang di masyarakat jelang Ramadan dan Idul Fitri 1445 H, KPw BI Provinsi Nusa Tenggara Timur memproyeksikan kebutuhan uang rupiah sebanyak Rp. 748 Miliar untuk memenuhi kebutuhan tersebut Bank Indonesia menyediakan uang rupiah sebesar Rp. 2,48 Triliun dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu, dan kualitas layak edar.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati mengatakan, besaran nominal ini termasuk untuk kebutuhan ATM Perbankan, menghadapi libur panjang Idul Fitri Tahun2024.
Adapun nominal Rupiah yang dibutuhkan pada periode Ramadan dan Idul Fitri tahun ini lebih rendah 42 persen dari tahun sebelumnya yaitu Rp.1,2 Triliun di periode Ramadan dan Idul Fitri 2023.
Penurunan jumlah kebutuhan uang, kata Agus, disebabkan karena saat ini masih banyak uang yang beredar dimasyarakat pasca even pesta demokrasi.
Pada periode demokrasi pemilu tersebut KPw BI NTT telah mengedarkan uang kepada perbankan sebanyak Rp 457 Miliar. Untuk menyemarakkan Ramadan dan Idul Fitri tahun 2024 KPw BI Provinsi NTT mengadakan kegiatan “Semarak Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (SERAMBI)” dengan mengangkat tagline yaitu “Bijak Gunakan Rupiah di Bulan Penuh Berkah”.
Kepala BI NTT melanjutkan, bahwa dalam rangka memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memperoleh uang Rupiah, Bank Indonesia Provinsi NTT menyediakan layanan penukaran uang rupiah sebagai berikut, membuka layanan Kas Keliling di area Bundaran Tirosa pada tanggal 20, 27 Maret dan 3 April 2024, sedangkan area Car free Day (CFD) yang berkolaborasi dengan perbankan di Kota Kupang pada tanggal 23 Maret 2023.
"Pada layanan CFD kali ini Bank Indonesia juga memberikan kemudahan pada masyarakat yaitu penukaran uang menggunakan aplikasi QRIS," ujarnya.
Membuka layanan penukaran di loket bank sebanyak 70 titik di wilayah NTT bekerjasama dengan Perbankan. Informasi titik-titik layanan penukaran bank terdekat dari tempat masyarakat berada di wilayah NTT, dapat mengunjungi website https://bit.ly/Selatan-NKRI.
Dalam kesempatan ini Bank Indonesia senantiasa menghimbau masyarakat untuk merawat Rupiah dengan 5 J yaitu Jangan Dilipat, Jangan Di Coret, Jangan Dibasahi, Jangan di Remas, Jangan Distapler, serta berprilaku bijak dalam berbelanja sesuai kebutuhan, berhemat dan Menjaga Rupiah agar mendorong kesadaran masyarakat untuk semakin Cinta,Bangga dan Paham Rupiah(CBPRupiah).(thi)
