VISTA Dukung Penanganan Pemukiman Kumuh

  • Bagikan
IST POSE BERSAMA. Ketua Prodi Arsitektur Unwira, Benediktus Boli pose bersama jajaran dan pembicara dan pemakalah di Aula St. Paulus, Rektorat Unwira, Kamis (7/3).

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID – Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandira menggelar Seminar Nasional VISTA yang ke-5 dengan tema “Arsitektur dan Permukiman Kumuh” yang dilaksanakan dalam dua format, yakni secara luring di Aula St. Paulus, Gedung Rekorat, dan secara daring melalui Zoom Meeting, pada Kamis (7/3) lalu.

Hadir dalam kegiatan ini Prof. Yandi Andri Yatmo, Prof. Ir. Respati Wikantiyoso, Ar. Andy Rahman, dan Budhi Benyamin Lily, sebagai pembicara. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan 17 pemakalah, termasuk dua mahasiswa Program Studi Arsitektur Unwira.

Ketua Program Studi Arsitektur Unwira, Benediktus Boli mengatakan, tema yang diangkat pada VISTA ke-5 merupakan tema yang menarik sekaligus kompleks karena berkaitan dengan kebijakan tata ruang yang strategis di Indonesia. Hal ini dikarenakan adanya kecenderungan peningkatan luas permukiman kumuh di tanah air.

“Sejak tahun 2008, 26 persen penduduk Indonesia di perkotaan menghuni kawasan permukiman kumuh. Kecenderungan peningkatan laju pertumbuhan penduduk di kawasan perkotaan secara empiris memicu potensi bertambahnya jumlah penduduk perkotaan yang bertempat tinggal di permukiman kumuh sebesar 32 persen,” terangnya.

Benediktus juga menjelaskan, dalam penanganan permukiman kumuh, berbagai inovasi telah dilakukan oleh pemerintah, baik di tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten dan kota, dan arsitektur menjadi salah satu komponen yang tak terpisahkan dalam rangkaian inovasi tersebut. Hal inilah yang menjadi latar belakang pemilihan tema VISTA ke-5.

Selanjutnya, ia mengatakan, semua topik seminar dalam sesi paralel akan dipublikasikan pada jurnal terakreditasi yang salah satunya ialah Jurnal Arteks yang dikelola oleh Program Studi Arsitektur Unwira.
Dia berharap pelaksanaan VISTA dapat mendukung berbagai perkembangan dalam bidang arsitektur di Indonesia.

“Saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk kerelaan dan kesediaan kita sekalian untuk ada di seminar nasional ini, sehingga seminar ini menjadi semakin bermanfaat dan bermartabat untuk perkembangan dunia pendidikan arsitektur dan juga dunia praksis arsitektur di Indonesia,” pungkasnya.

Sebagai informasi tambahan, Seminar Nasional VISTA telah dimulai sejak tahun 2019 dan direncanakan akan diadakan sebanyak sepuluh kali hingga tahun 2029. (cr1/thi)

  • Bagikan