KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Berdasarkan rilis yang telah dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang dengan Nomor: B/ME.02.04/007/KKOE/III/2024 tentang kewaspadaan cuaca ekstrem di NTT pada tanggal 7 Maret 2024 yang berlaku tanggal 8-14 Maret 2024 dan melihat kondisi dinamika Atmosfer terkini maka Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang kembali mengupdate rilis terbaru.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang, Sti Nenot'ek, Selasa (12/3) menjelaskan bahwa potensi Bibit Siklon Tropis 915 menjadi Siklon Tropis dalam 24 jam ke depan pada kategori sedang dan menjadi wilayah monitoring Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Australia.
Jadi, kata Sti, terdapat area terindikasi Bibit Siklon Tropis (Suspect Area) di wilayah Selatan NTT dan bibit Siklon Tropis 93P di Teluk Carpentaria sekitar Utara Australia yang bergerak ke arah Timur-Tenggara sehingga membentuk daerah perlambatan, pertemuan dan belokan angin.
"Kondisi ini mengakibatkan meningkatnya intensitas curah hujan dan angin kencang di wilayah NTT," jelasnya.
Potensi bibit Siklon Tropis 93P menjadi Siklon Tropis dalam 24 jam ke depan pada kategori rendah. Aktifnya Gelombang Equatorial Rossby dan Fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) juga menyebabkan wilayah NTT berpotensi hujan sedang - lebat hingga ekstrem yang disertai petir dan angin kencang.
Waspada akan cuaca ekstrem (curah hujan sedang lebat hingga ekstrem disertai petir dan angin kencang) yang terjadi di wilayah Provinsi NTT yang dapat mengakibatkan terjadinya Bencana Hidrometeorologi pada tanggal 13-18 Maret, yaitu di wilayah Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, Alor, Belu, Malaka, TTU, TTS, Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Kabupaten Sumba Barat Daya.
"Stasiun Meteorologi kelas II Eltari Kupang mengimbau Pemerintah Daerah, Masyarakat dan instansi terkait agar selalu waspada terhadap cuaca ekstrem selama sepekan kedepan," ungkapnya.
Masyarakat juga diharapkan tidak panik dan mengantisipasi dampak cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti pohon tumbang, jalanan licin, rusaknya atap bangunan dan fasilitas umum lainnya, banjir, banjir bandang, tanah longsor dan sambaran petir.
Khusus untuk daerah ber topografi curam, bergunung, tebing patut waspada akan potensi longsor dan banjir bandang pada saat hujan dengan durasi panjang. Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk selalu memantau perkembangan informasi dan peringatan dini 3 harian dan peringatan dini nowcasting melalui sosial media @infobmkgeltari dan layanan informasi cuaca 24 jam di saluran telepon (0380) 881613; WhatsApp: 0811-3940-4264.
Sementara prakirawan cuaca BMKG NTT, Ni Putu Nonik Prianti, menyampaikan bahwa potensi hujan sedang hingga ekstrem masih akan terjadi hingga tanggal 14 Maret mendatang.
"Meski demikian, berdasarkan pembaruan terbaru yang kami keluarkan pada 11 Maret, diperkirakan potensi hujan akan berlangsung hingga satu minggu ke depan di beberapa wilayah NTT," ujarnya kepada media ini, Selasa (12/3).
Menurut Prianti, BMKG telah mengeluarkan siaran pers pada 7 Maret yang menyatakan bahwa potensi hujan akan berlangsung dari tanggal 8 hingga 14 Maret. Namun, perbaruan terakhir menunjukkan bahwa potensi hujan masih akan berlanjut hingga satu minggu ke depan.
Beberapa wilayah di NTT, seperti pulau Timor, Sabu, Rote, Alor, dan sebagian wilayah Flores, berpotensi mengalami hujan ekstrem yang dapat menyebabkan banjir.
"Dampak dari cuaca ekstrem ini sudah terlihat, dengan beberapa bangunan rusak, terjadi banjir, longsor, dan bahkan tenggelamnya kapal nelayan," tambahnya
Terpisah, Muhdar, Kepala Seksi Operasional dan Siaga Basarnas Kupang, mengimbau masyarakat untuk selalu waspada. Ia menekankan perlunya kewaspadaan bagi mereka yang bekerja di laut dan darat, serta mengajak agar selalu memantau perkembangan informasi BMKG.
Masyarakat NTT diimbau untuk tetap waspada, terutama di daerah-daerah yang berpotensi mengalami hujan lebat dan longsor. Muhdar, menyarankan agar masyarakat tidak terpancing oleh berita hoaks yang beredar.
"Pentingnya memantau informasi resmi yang dikeluarkan oleh BMKG, dan dapat diakses melalui platform media sosial resmi BMKG," tandasnya
Dalam menghadapi cuaca ekstrem ini, BMKG NTT mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi terkini. Ancaman potensi hujan lebat hingga tanggal 14 Maret memerlukan kewaspadaan ekstra, terutama bagi mereka yang beraktivitas di laut dan darat.
Selain itu, imbauan untuk tidak terpengaruh oleh berita hoaks menjadi kunci penting dalam menjaga keamanan dan keselamatan seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur. (r1/cr3/gat)