ENDE, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Akibat tidak lolos, salah seorang calon legislatif (caleg) dari dapil 4 Ende, menutup akses jalan di Kecamatan Kelimutu tepatnya di Desa Nuamuri Barat, beberapa waktu yang lalu.
Penutupan jalan dengan membangun tembok penghalang menggunakan batu bata, sempat dibongkar setelah dilakukan pendekatan oleh Kapolsek Wolowaru, Camat Kelimutu dan Danramil Wolowaru.
Namun, kini kembali diberi pagar besi menutup jalur jalan tersebut. Dikonfirmasi, Selasa (12/3) Kapolsek Wolowaru, Ipda Ubaldus Maku membenarkan terjadi penutupan kembali akses jalan di Desa Nuamuri Barat Kecamatan Kelimutu.
"Memang benar, terjadi lagi penutupan jalan menuju Desa Nuamuri Barat dan Desa Wolokelo Kecamatan Kelimutu oleh saudara Marselus Budo Bata," ujar Ubaldus.
Untuk memecahkan persoalan tersebut, dirinya menggagas pertemuan bersama para pihak terkait, baik Marselinus Budo Bata, para mosalaki atau tokoh adat kedua desa, kepala desa dan tim pemenang calon legislatif.
"Maksud pertemuan tersebut untuk melakukan mediasi antara saudara Marselinus Budo Bata dengan para mosalaki, kepala desa, BPD dan tokoh masyarakat," ujarnya.
Turut diundang saat pertemuan kata dia, Camat Kelimutu, Danramil 1602-02/Wolowaru, Romo Pastor Paroki Moni, kepala Desa Nuamuri Barat dan Desa Wolokelo, tokoh masyarakat, tim sukses dan simpatisan.
Disebutkan, pertemuan terakhir terjadi, Jumat (8/3) bertempat di rumah Marselinus Budo Bata yang intinya membicarakan pemagaran jalan di Desa Nuamuri. Hadir saat itu dirinya bersama Banit Intel Polsek Wolowaru, Briptu Arifin Wedo yang bertemu langsung dengan Marselinus Budo Bata.
Dalam pertemuan tersebut diketahui, Marselus Budo Bata menutup kembali jalan karena sampai saat ini pihak mosalaki, pemerintah desa beserta perwakilan warga dari dua desa belum menemui Marselus Budo Bata untuk membahas hal- hal yang menjadi permintaannya.
"Diketahui dalam pertemuan tersebut penutupan kembali jalan tersebut merupakan kesepakatan bersama dari mosalaki Nuamuri Barat, mosalaki Wolokelo, Kades Nuamuri Barat, Kades Wolokelo dan tokoh masyarakat. Bukan inisiatif dari saudara Marselinus Budo Bata," ujarnya.
Penutupan jalan saat Ini dilakukan dengan sistem buka tutup. Untuk kendaraan yang bersifat mendesak, orang sakit, kegiatan pemerintahan dan keagamaan dapat melintas. Sementara kendaraan lain tidak diizinkan lewat.
Ubaldus pada pertemuan tersebut juga memberikan imbauan agar yang bersangkutan dapat menjaga situasi kamtibmas di Desa Nuamuri dan bersedia untuk membuka diri apabila mosalaki, pemerintah desa beserta perwakilan masyarakat dari dua desa menemui dirinya.
"Saudara Marselinus Budo Bata bersedia untuk dilakukan mediasi dan pertemuan dengan masyarakat yang ada di kedua desa tersebut, namun inisiatif pertemuan harus dari para tokoh, pemerintah desa dan masyarakat, bukan inisiatif dari yang bersangkutan, sehingga mendapatkan solusi dan jalan keluar untuk kebaikan bersama," ujarnya.
Ia menjelaskan, pihaknya sudah melakukan mediasi sebanyak lima kali dengan Marselinus Budo Bata, namun kata dia, ego dan angkuhnya para pihak sehingga proses itu belum tuntas untuk diselesaikan.
Ubaldus mengatakan, aktivitas saat ini tetap berjalan seperti biasa seperti hari Minggu buka 24 jam, pelayanan pemerintah dan orang sakit juga buka, sehingga kondisi lapangan aman terkendali.
"Masyarakat dari dua desa yang sepakat untuk tutup. Sementara untuk menyelesaikan masalah mosalaki dan kades itu gengsi dan angkuh tidak mau datang ke rakyat jelata untuk melakukan pertemuan," ujar dia.
Untuk menjaga kambtimas, ia terus mengimbau dan mengadakan kegiatan Jumat Curhat dan Minggu Kasih untuk menyampaikan pesan-pesan kamtibmas.
Pihaknya juga terus mendorong mosalaki, kepala Desa Nuamuri Barat dan Desa Wolokelo, para tokoh masyarakat, tim sukses dan simpatisan untuk duduk bersama memecahkan masalah.
Terpisah, Camat Kelimutu, David Sari mengatakan, upaya yang dilakukan oleh Polsek Wolowaru telah maksimal. Dia mengatakan, sebelumnya sudah ada kesepakatan untuk membuka akses jalan, namun kini kembali diblokir.
"Mungkin ada beberapa tokoh yang mendukung untuk dilakukan penutupan dari kedua desa tersebut. Karena saat kampanye sudah komit, namun ada yang beralih ke calon lain," kata David.
Dia berharap masyarakat bisa beraktivitas normal seiring dengan dibukanya kembali akses jalan.
"Mari kita hilangkan ego masing-masing untuk kepentingan dan kebaikan bersama," pintanya. (kr4/ays)