KUPANG,TIMEX.FAJAR.CO.ID- Selama bulan suci Ramadhan 1445 H, seluruh jemaah dituntut untuk terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Karena alasan itulah maka para warga binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIB Kupang yang beragama Islam melaksanakan ibadah salat Tarawih secara berjamaah.
Ibadah salat Tarawih inj berlangsung di Musholla Annisa Lapas Perempuan Kelas IIB Kupang, Rabu (13/3). Selain ibadah Salat Tarawih, para jemaah juga membaca ayat suci Alquran (Tadarus).
Lapas Perempuan Kelas IIB Kupang memberikan ruang bagi para WBP untuk bisa menjalankan ibadah dan difasilitasi untuk diberikan jam khusus pada malam hari agar bisa melaksanakan ibadah salat secara berjamaah.
Sebelum menunaikan ibadah salat Tarawih, didahului dengan salat Isya berjamaah. Imam Salat yakni Ustadz Mu’min Nuryawan yang juga memberikan Tausiyah (ceramah) kepada para jemaah.
Dalam suasana yang penuh hikmah, para WBP mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan karena telah menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan di Lapas Perempuan Kelas IIB Kupang. Kendati demikian warga binaan tetap semangat menunaikan ibadah di bulan suci Ramadan untuk meraih keberkahan dan Ridho Allah SWT.
“Semoga ibadah salat Tarawih ini dapat menjadi momen berharga bagi kami agar dapat meningkatkan ketaatan dan keimanan kepada Allah SWT,” ungkap salah satu warga binaan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Lapas Perempuan Kupang, Dewi Andriani yang turut hadir dalam ibadah Salat Tarawih secara berjamaah dengan para WBP itu menjelaskan bahwa Lapas Perempuan Kelas IIB Kupang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkup Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) NTT terus memfasilitasi para WBP untuk melaksanakan ibadah salat Tarawih yang dilaksanakan di Musholla Annisa di dalam kawasan Lapas.
“Kita manfaatkan bulan suci Ramadhan dengan memperbaiki diri," ujarnya.
Kepala Lapas Perempuan Kelas IIB Kupang berharap kepada WBP untuk dapat melaksanakan ibadah salat Tarawih dan Tadarus Alquran dengan khusyuk.
"Ibadah salat Tarawih dan Tadarus Alquran ini termasuk dalam pembinaan kerohanian dan dijadikan momentum sebagai sarana refleksi diri menjadi yang lebih baik lagi kedepannya,” pungkasnya. (r1/gat)