JANGAN menyamakan undian semifinal Piala FA dengan undian seperti fase knockout Liga Champions yang dikemas formal dan seremonial. Sebab, undian semifinal Piala FA dilakukan begitu sederhana dan hanya ”dikonduktori” satu orang: Ian Wright.
Sembari tetap duduk di meja pandit ITV setelah berakhirnya laga Manchester United versus Liverpool FC, Wright kemudian merogoh satu per satu bola hitam dari sebuah kantong warna merah marun. Ya, tidak ada bowl atau semacam mangkuk kaca besar.
Tingkah Wright mengocok kantong, lalu menggoyangkan kepala ke atas sebelum mengambil bola tak pelak membuat Roy Keane tertawa. Selain Wright dan Keane, Graeme Souness juga turut menjadi pandit.
”Undian yang tidak profesional.” ”Kurang transparan.” ”Kenapa tidak ditunjukkan lebih dulu angka dalam bola mengacu ke tim siapa?” Begitu beberapa reaksi penonton terhadap undian yang disiarkan langsung oleh ITV tersebut. (ren/c14/dns/jpg/rum)