Dampak Cuaca Ekstrem di Kota Kupang
KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Masa tanggap darurat yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang telah memasuki hari terakhir yakni 19 Maret, pasca ditetapkan pada (13/3) lalu. Terkait dengan masa tanggap darurat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang masih menunggu arahan dari Penjabat (Pj) Waki Kota Kupang, apakah status ini diperpanjang atau dicabut.
Karena itu, BPBD Kota Kupang pun terus melakukan koordinasi dengan BMKG untuk mengambil keputusan selanjutnya. Demikian disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Kupang, Jemy Didok saat diwawancarai di ruang kerjanya, Selasa (19/3).
Jemy Didok menjelaskan, hingga tanggal 19 Maret kemarin, tercatat 106 unit rumah yang rusak akibat cuaca ekstrem yang terjadi di Kota Kupang pada pekan lalu. Sementara untuk infrastruktur jalan atau fasilitas publik yang rusak sebanyak lima unit.
"Jadi, rumah yang rusak itu ssbanyak 106 unit. Sedangkan untuk infrastruktur itu ada lima seperti Jalan Taebenu, Namosain dan di beberapa titik lainnya," jelasnya.
Jemy melanjutkan, untuk rumah yang rusak, BPBD hanya membantu untuk melakukan pendataan. Sementara pemberian bantuan perbaikan dan lainnya merupakan domainnya Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) Kota Kupang.
"Kalau merujuk dari Perwali, rusak ringan diberikan bantuan sebesar Rp 2,5 juta, rusak sedang Rp 5 juta dan rusak berat Rp 7,5 juta. Tetapi itu merupakan domain dari Dinas PRKP," tambahnya.
Jemy menjelaskan, BPBD pun telah memberikan bantuan logistik makanan kepada warga terdampak cuaca ekstrim, yaitu di Kelurahan Oesapa, Tode Kisar, Pasir Panjang dan Fatubesi.
"Bantuan diberikan bersama dengan Dinas Sosial Kota Kupang, berupa logistik beras, minyak goreng, gula dan lainnya, juga diberikan selimut, peralatan dapur dan lainnya," ungkapnya.
Sementara bagi korban longsor di Kelurahan Airnona, Batuplat, dan Naimata juga diberikan bantuan logistik. Saat ini warga yang mengungsi di SD Negeri Oeba II dan Masjid Al Fitrah, sudah kembali ke rumah masing-masing, mengingat kondisi cuaca saat ini sudah normal.
Dia melanjutkan, bahwa pada Selasa (19/3), juga terjadi bencana angin puting beliung yang mengakibatkan 10 rumah warga yang rusak.
"Bencana angin puting beliung baru terjadi tadi, sehingga petugas pun masih melakukan validasi di lapangan, terkait kategori kerusakan dan pemberian bantuan," jelasnya.
Dia mengatakan, informasi dari BMKG bahwa cuaca di wilayah Kota Kupang dari tanggal 18-24 Maret, masih ada potensi hujan disertai petir dan bahkan dari prediksi BMKG bahwa akan terjadi hujan sedang sampai lebat disertai dengan petir.
Dia juga meminta peran aktif dari para Lurah serta RT dan RW untuk segera melaporkan Jika ada warganya yang terdampak cuaca ekstrem namun belum terdata, sehingga bisa ditindaklanjuti oleh BPBD Kota Kupang.
Dia juga meminta masyarakat agar tidak panik jika terjadi bencana atau hal lainnya yang tidak diinginkan, segera laporkan dan dipastikan akan disikapi secara cepat oleh BPBD. (thi/gat)