KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID-Sebanyak 154 lulusan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang mengikuti acara gladi resik untuk prosesi wisuda kelima kampus itu bertempat di Hotel Grand Mutiara Kupang, Rabu (20/3).
Ketua Panitia Wisuda ke-5 IAKN Kupang, Relin Yosi Huka, M.Sn, menyatakan bahwa acara ini merupakan langkah penting guna memastikan segala sesuatunya berjalan lancar untuk momen bersejarah yang akan berlangsung Kamis (21/3).
Relin yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan Fakultas Seni Keagamaan Kristen (FSKK) IAKN ini menyampaikan apresiasinya terhadap kehadiran seluruh peserta, panitia, dan pimpinan IAKN Kupang dalam gladi resik ini.
"Jumlah mahasiswa yang akan diswisuda besok sebanyak 154 orang, yakni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen-Prodi Pendidikan Agama Kristen (PAK) sebanyak 106 orang, Fakultas Seni Keagamaan Kristen-Prodi Musik Gerejawi sebanyak 28 Orang, Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan Kristen-Prodi Pastoral Konseling berjumlah 28 Orang, dan Pascasarjana, Program Magister Pendidikan Agama Kristen sebanyak 3 Orang," sebut Relin melalui keterangan resmi lembaga itu, Rabu (20/3).
Relin mengatakan, dengan persiapan yang matang dan partisipasi aktif dari seluruh pihak terkait, diharapkan acara wisuda besok dapat berjalan dengan lancar dan memberikan kenangan tak terlupakan bagi semua peserta serta keluarga yang hadir. "Momen ini bukan hanya tentang meraih gelar akademik, tetapi juga menandai awal dari perjalanan baru para wisudawan dalam menghadapi tantangan masa depan," jelasnya.
Dalam acara wisuda besok, tambah Relin, akan ada orasi ilmiah yang dipresentasikan oleh Maryon Daniamaputra Pattinaja, Ph.D, Ketua Jurusan Musik Gereja dan Peribadatan Kristen. Maryon merupakan akademisi yang baru saja menyelesaikan studi S3 di Seoul Jangsin University, Korea Selatan.
Dalam gladi resik itu, Maryon dalam orasinya berjudul "Quo Vadis Ecomusikologi? A New Paradigm in the Intersection of Music, Nature and Culture of Atoni Pah Meto Society", menyoroti relevansi ekomusikologi dengan budaya lokal, khususnya masyarakat Atoni Pah Meto.
"Tema ini membentuk sebuah bangunan teori yang melihat relasi antara musik, budaya, dan alam dalam kehidupan masyarakat Atoni Pah Meto," jelas Maryon yang mengaku bangga karena FSKK mendapat kesempatan membawakan orasi ilmiah.
"Ini merupakan kebanggan bagi kami Fakultas Seni Keagamaan Kristen IAKN Kupang," sambungnya penuh semangat.
Untuk diketahui, para mahasiswa yang akan menyelesaikan studi mereka di IAKN Kupang telah aktif berpartisipasi dalam gladi resik ini. Mereka terlibat dalam simulasi prosesi wisuda dari awal hingga akhir, termasuk prosesi masuk, pengambilan ijazah, dan prosesi keluar.
Setiap langkah dipersiapkan dengan cermat untuk memastikan kelancaran acara besok. Selain itu, para peserta juga mendapatkan arahan tentang tata cara dan protokol yang harus diikuti selama acara wisuda berlangsung.
(*/aln)
EDITOR: Marthen Bana