Debat Ruang Digital Pemilu 2024 Tak Setinggi Pemilu 2019
JAKARTA,TIMEX.FAJAR.CO.ID – Kegaduhan ruang digital pasca pemungutan suara 14 Februari lalu menjadi pantauan pemerintah. Data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mencatat ribuan hoax pemilu telah di-take down sejak usai masa coblosan hingga kemarin (19/3).
Secara keseluruhan, terdapat 3.235 hoax yang terpantau dan 1.974 di antaranya sudah mereka take down.
Lebih dari itu, Kemenkominfo mendapat laporan dari berbagai platform media sosial bahwa sudah ada jutaan konten yang diturunkan. Sisanya dilabeli hoax oleh Kemenkominfo.
”Juga yang agak vital adalah hampir 92 persen kebisingan di ruang digital kita itu ternyata diisi para buzzer,” beber Budi Arie Setiadi, Menkominfo, seusai rapat bersama di Kementerian Polhukam, Jakarta, kemarin (19/3).
Bukan hanya data dari Kemenkominfo, dia pun membeberkan data dari beberapa platform media sosial. TikTok sudah melaporkan ada 10,8 juta konten hoax yang mereka take down. Kemudian, Google menurunkan sekitar 2 juta konten hoax.
Seluruhnya merupakan inisiatif platform media sosial masing-masing tanpa permintaan dari Kemenkominfo.
”Itu yang secara mandiri tanpa kami minta. Kebijakan komunitas mereka di platform yang sudah melakukan takedown,” terangnya.
Secara umum, Budi Arie menyampaikan bahwa data-data yang diperoleh Kemenkominfo menunjukkan hal positif. Data-data itu menggambarkan bahwa Pemilu 2024 tidak segaduh Pemilu 2019. Terutama perdebatan di ruang digital. ”Dan memang menurut data-data, suasananya lebih baik dibanding Pemilu 2019. Sangat lebih baik,” imbuhnya.
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto menegaskan, pertemuan antarmenteri tersebut adalah untuk memastikan situasi terkini. Terutama menjelang pengumuman rekapitulasi nasional Pemilu 2024 yang direncanakan hari ini.
”Pokok bahasannya adalah menjaga komunikasi dan informasi pasca-Pemilu 2024,” ungkap Hadi kepada awak media. Pemerintah ingin memastikan kondusivitas masyarakat terjaga sampai di ranah maya.
Menurut Hadi, perbincangan di ruang publik tidak kalah penting untuk terus dipantau dan diikuti. Karena itu, setiap langkah yang diambil pemerintah harus terukur. ”Agar informasi yang beredar di media massa maupun di media sosial tidak mengganggu kondisi dan kondusivitas saat ini,” bebernya. Salah satu yang menjadi concern pemerintah adalah peredaran informasi hoax dan konten-konten negatif lainnya.
Hadi juga optimistis bahwa KPU akan mengumumkan hasil rekapitulasi nasional tepat waktu.
”Sekarang (kemarin, Red) tanggal 19, berarti besok. Berarti sesuai dengan rencana,” kata Hadi. Dia pun mengajak semua pihak untuk membuat narasi positif menjelang pengumuman hasil pemilu. (syn/c19/bay/jpg/rum)