KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTT melaksanakan kegiatan Semarak Ramadhan Nusantara dalam rangka Gerakan Ramadhan Keuangan Syariah 2024, Kepada pelajaran MAN Kupang dan mahasiswa STAI Kupang, dengan Tema Muda Belajar, Tua Sejahtera.
Kegiatan ini bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI), Pegadaian Syariah dan lainnya yang dilaksanakan di SMA Madrasah Aliyah Negeri Kupang, Kamis (21/3). Kegiatan ini juga menghadirkan pemateri yang merupakan entrepreneurship dari Rumah Makan Bundo Kanduang dan Kopi Kembo di Kota Kupang.
Kepala OJK Provinsi NTT, Japarmen Manalu mengatakan, kegiatan Semarak Ramadhan Nusantara tahun 2024 yang merupakan bagian dari GERAK Syariah 2024, merupakan Edukasi Keuangan Syariah dengan mengambil tema “Muda belajar, Tua Sejahtera”.
"Kehadiran semua peserta ini menunjukkan dukungan dalam rangka peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah di Provinsi NTT. OJK menjalankan mandat Undang-Undang 21 tahun 2011 untuk mengawasi dan mengembangkan sektor jasa keuangan, termasuk didalamnya industri jasa keuangan syariah" katanya.
Sebagai institusi pengawas, kata Japarmen, OJK telah mempersiapkan prasarana pengawasan berbasis risiko berupa peraturan-peraturan dan sistem pengawasan khusus bagi industri jasa keuangan syariah.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa industri keuangan syariah memiliki kapasitas yang mapan dalam menghadapi kondisi ekonomi global saat ini.
"Kelembagaan keuangan syariah dikembangkan dalam bentuk perbankan syariah, asuransi dan bentuk-bentuk layanan keuangan syariah non-bank lainnya, maupun aktivitas pasar modal syariah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini, " ungkapnya.
Japarmen Manalu menjelaskan, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan yang dilakukan OJK Tahun 2022 menunjukkan indeks literasi dan inklusi keuangan konvensional masing-masing sebesar 49,68 persen dan 85,1 persen. Sedangkan indeks literasi dan inklusi keuangan syariah masing-masing sebesar 9,14 persen dan12,12 persen.
"Di Provinsi NTT sendiri indeks literasi dan inklusi keuangan masing-masing berada di angka 51,95 persen dan 85,97 persen. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa potensi untuk mendorong semangat dan kesadaran masyarakat Indonesia untuk menggunakan produk dan/atau layanan keuangan konvensional maupun Syariah masih sangat besar," kata Kepala OJK NTT.
Dia menjelaskan, perkembangan sejak kelahiran bank syariah pertama di tanah air, sistem keuangan syariah telah berkembang pesat. Tidak hanya perbankan syariah, tetapi juga sudah berkembang industri keuangan non-bank syariah seperti asuransi syariah, dana pensiun syariah, perusahaan pembiayaan syariah, obligasi syariah (sukuk), reksadana syariah, dan aktivitas pasar modal syariah lainnya.
Lebih lanjut, sistem syariah juga telah merambah sektor riil dengan hadirnya beberapa jenis usaha syariah yang mencakup makanan dan obat-obatan halal, Islamic fashion, dan bahkan pariwisata syariah.
Namun demikian, kata Japarmen, disadari bahwa masih diperlukan upaya edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman dan penerimaan masyarakat terhadap ekonomi syariah. Diperlukan kampanye nasional yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, baik di sektor keuangan maupun di sektor riil, untuk meningkatkan peran ekonomi syariah dalam perekonomian nasional.
Oleh karena itu, OJK bersama dengan stakeholder keuangan syariah mendorong dilaksanakan berbagai edukasi keuangan syariah termasuk pelaksanaan Semarak Ramadan Nusantara pada hari ini.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyemarakan bulan suci Ramadhan dengan kegiatan literasi dan edukasi keuangan syariah, memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait jasa keuangan syariah yang sesuai dengan kebutuhan, manfaat, fitur dan risiko, hak dan kewajiban, cara mengakses, dan biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penggunaan produk dan/atau layanan jasa keuangan, serta meningkatkan akses masyarakat terhadap produk dan/ atau layanan jasa keuangan syariah.
"Sehingga ekonomi dan keuangan syariah dapat berkontribusi dalam mendorong kemajuan perekonomian, mengoptimalkan seluruh potensi ekonomi nasional dan daerah, yang tujuan akhirnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat secara luas," tambahnya.
Dia juga memberikan apresiasi kepada setiap pihak yang telah bekerjasama untuk menyukseskan kegiatan pada hari ini, kepada Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kupang, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Kupang, Pimpinan PT Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang Kupang, Pimpinan PT Pegadaian Syariah Cabang Kupang.
"Kami menyadari bahwa upaya peningkatan pemahaman serta perluasan akses keuangan masyarakat tidak dapat dilakukan sendirian.
Hal ini telah menginspirasi OJK untuk bergerak aktif mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah kedepannya," tandasnya.
Kepala SMA MAN Kupang, Hj. Umiyati M. Abdulmanan, M.Pd, mengatakan, kesempatan ini sangat penting dan sangat membanggakan, karena SMA MAN Kupang diberikan kesempatan untuk mendapat edukasi Keuangan syariah dari OJK.
Dia mengatakan, sebanyak 760 siswa-siswi di SMA MAN, namun diwakili oleh 100 orang yang ikut dalam kegiatan ini, diharapkan dapat bermanfaat, dan mbangun jaringan yang baik, dan materi yang disampaikan dapat terserap dengan baik.
"Kita adalah organisasi atau pihak yang mendapatkan OJK untuk mendapatkan kesempatan ini, dan ini merupakan kesempatan ketiga, jadi ini merupakan sebuah kesempatan yang berharga.
Pengetahuan akan literasi akan Keuangan syariah bisa bermanfaat bukan hanya pada generasi saat ini tetapi juga generasi yang akan datang.
Abidin Ahmad, Ketua Jurusan Ekonomi Syariah, STAI Kupang, menyatakan, kegiatan sangat berguna ini diharapkan bisa membawa dampak yang baik, terima kasih juga kepada OJK karena mengikut sertakan STAI Kupang dalam kegiatan yang sangat bermanfaat ini. (thi)