Mantan Kapolda NTT Dapat Tugas Cegah Praktik Korupsi dan Tidak Pidana di Kementan

  • Bagikan
PELANTIKAN. Mentan Andi Amran Sulaiman saat melantik Setyo Budiyanto sebagai Inspektur Jenderal (Irjen) Kementan di gedung Kementan, Jumat (22/3). (FOTO: ISTIMEWA)

Mentan Amran Lantik Setyo Budiyanto sebagai Inspektorat Jenderal (Irjen) Kementan

JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melantik Setyo Budiyanto sebagai Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian (Kementan).

Setyo merupakan jenderal polisi bintang dua atau Irjen yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Utara, dan Direktur Penyidikan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dalam arahannya, Amran meminta Setyo Budiyanto untuk melakukan pencegahan terhadap semua praktik korupsi dan juga tindak pidana yang mencoreng nama baik Kementan sebagai leader produksi pertanian.

Mentan Amran menggambarkan saat ini kondisi di Kementan sedang terjadi El Nino baik di luar maupun di dalam. "Nah tugas saudara tangani El Nino di dalam. Ambil tindakan preventif jangan kuratif, kita cegah praktik korupsi supaya ke depan tidak ada lagi undangan yang tidak diinginkan dari penegak hukum," ujar Mentan Amran, di Jakarta, Jumat (22/3).

Ke depan, Amran ingin nama baik Kementan kembali terhormat dan mendapat kepercayaan publik sebagai penyedia pangan bagi jutaan masyarakat Indonesia dan juga publik internasional.

Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin (Unhas) itu yakin Setyo Budiyanto merupakan orang yang tepat dalam melakukan pencegahan.

"Saya minta kembalikan nama baik Kementan agar terhormat dan mendapat kepercayaan publik baik di dalam negeri maupun internasional. Saya yakin saudara bisa melakukannya. Apalagi kita punya niat yang baik yaitu sama-sama untuk merah putih," kata Amran.

Selanjutnya, Mentan meminta Irjen Kementan yang baru ini melakukan komunikasi dengan berbagai pihak terutama aparat penegak hukum (APH) baik dari Kepolisian, Kejaksaan, BPK maupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Langkah, kata Founder PT. Tiran ini penting agar ke depan Indonesia mampu mewujudkan swasembada. "Bapak pernah di kepolisian. Bapak pernah di KPK pasti tahu apa yang harus dilakukan. Karena itu saya minta perkuat kolaborasi dengan berbagai pihak. Kami ingin kita lebih baik dari lima tahun sebelumnya," pinta Amran.

Diketahui, Amran tercatat pernah membawa Indonesia sebagai negara paling kuat dalam menghadapi ancaman dan krisis multidimensi.

Zaman Amran (2014 - 2019), Kementan mendapat predikat WTP pertama selama kementerian tersebut berdiri, kemudian penghargaan anti gratifikasi dari lembaga anti rasuah KPK selama tiga kali berturut-turut.

"Karena itu penting sekali kita membangun komunikasi baik dengan berbagai pihak. Bangun lagi kepercayaan antar sesama untuk pertanian Indonesia yang lebih baik," harap Amran. (Fajar/aln)

  • Bagikan