KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang kembali menggelar ibadah syukur dalam rangka Wisuda Sarjana ke-67 di Aula Yohanes, Sabtu (23/3). Ibadah yang dipimpin Pdt. Yaksih A. Nuban Timo, S.Th, M.Si ini dihadiri civitas akademik UKAW, calon wisudawan didampingi orang tua.
Syukuran dengan mengusung tema “Beritakanlah Kabar Baik”, Sub Tema “Roh Tuhan Memampukan Civitas Akademika UKAW berperan aktif dalam menatalayan, membina, dan memberdayakan gereja dan masyarakat menuju Indonesia jujur, adil dan sejahtera.
Dalam khotbah yang terambil dalam Lukas 4:18-19, Pdt Yaksih Nuban Timo berpesan kepada calon wisudawan agar setelah menjadi warga belajar dan kembali kepada tengah-tengah masyarakat dengan berbekal ilmu yang diperoleh harus digunakan secara bijak untuk memberdayakan masyarakat.
Dikatakan, kendala dan tantangan dalam kehidupan tentu tentu tidak bisa dihindari namun dengan kompetensi dan ilmu pengetahuan yang dimiliki, bisa menghadapinya dan menjadi berkat kepada orang lain.
“Banyak orang yang berhikmat tetapi tidak semuanya melakukan hikmat itu dalam kehidupannya. Maka lulusan harus memberdayakan masyarakat dengan hikmat yang diperoleh,” pesannya.
Implementasi ilmu yang ada jangan sebaliknya jangan mengimplementasikan ke arah yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
“Yang harus dilakukan adalah melakukan pemberdayaan masyarakat sebagai misi Allah,” ungkapnya.
Rektor UKAW Kupang, Prof. Dr. Ir. Godlief Fredrik Neonufa, MT mengatakan dengan diwisuda nanti, maka lulusan-lulusan ini diutus sebagai misioner-misioner dari UKAW untuk terus menyiarkan misi Allah ditengah lingkungan dimana ia berada.
Ia menyebut, momen wisuda bukanlah akhir dari proses belajar melainkan awal dari perjalan pendidikan yang lebih tinggi.
"Kita keluar dari gerbang kampus yang kecil dan memasuki gerbang kehidupan yang lebih besar yang penuh dengan berbagai tantangan dan dihadapi dengan modal pengetahuan yang dimiliki," katanya.
Para lulusan ditekankan agar tetap menjaga semangat dalam mengejar kesuksesan di dunia nyata. "Lulusan UKAW diharapkan untuk mampu mengimplementasikan ilmu. Jangan membawa perubahan ke arah sebaliknya yakni arah yang menjauhi ilmu pengetahuan yang kita dapat," katanya.
Mampu mengimplementasikan keterampilan yang diperoleh dari UKAW dalam berbagai aspek kehidupan seperti dunia usaha atau industri, pemerintahan, gereja maupun masyarakat pada umumnya.
Rektor mengatakan syukuran tersebut menjadi momen istimewa dan bermakna untuk memberikan apresiasi kepada para wisudawan yang telah berhasil menyelesaikan masa studinya, sebagai bukti kerja keras dan dedikasinya selama menempuh pendidikan di UKAW.
"Kita bersyukur dan apresiasi kepada calon mahasiswa karena ini bukti dedikasi dan kerja keras untuk menyelesaikan studi," katanya.
Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan apresiasi kepada orang tua karena menjadi tokoh penting di balik kesuksesan wisudawan dalam menyelesaikan studinya di UKAW.
"Tidak mungkin studi ini selesai kalau tidak ada campur tangan orang tua guna memberikan perhatiannya,” ungkapnya.
UKAW yang mendasari pelayananya dengan nilai-nilai dasar Kristiani yang bertumpu pada keyakinan sebagai Imago Dei, senantiasa memberikan penekanan dan mengingatkan dosen UKAW untuk senantiasa rajin dalam menjalankan Proses Belajar Mengajar (PBM), membimbing dan selalu memotivasi mahasiswanya. Oleh karena itu, terkadang malah kelas-kelas kuliah terpantau dan terasa seperti kelas motivasi.
"Kami juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada dua gereja pendiri yakni GMIT dan GKS, Pembina, Pengurus dan Pengawas Yayasan UKAW sehingga bisa mendidik anak-anak mendapatkan nilai-nilai kekristenan,” terangnya.
Syukuran ini pula ingin menunjukan bahwa kami tidak hanya merayakan keberhasilan akademis 442 calon wisudawan tetapi ingin merayakan semangat kerja sama dan kerja keras selama KBM antara mahasiswa, dosen tenaga kependidikan serta orang tua.
Dikatakan dengan bertambahnya 442 calon ini maka total lulusan atau alumni yang dihasilkan UKAW mencapai lebih dari 29 ribu.
Dalam kesempatan tersebut mengapresiasi orang tua dan lulusan yang telah memilih UKAW sebagai tempat menimbah ilmu. Pilihannya itu, menurut Profesor Godlief merupakan pilihan yang tepat karena UKAW secara nasional merupakan universitas kelas tinggi atau utama.
“Anak-anak kita kalau sekolah di UKAW dijamin mendapatkan sesuatu yang bernilai dari bangsa dan negara maupun dari Gereja sebagai pemilik,” imbuhnya.
Dikatakan, orang tua merupakan sosok hebat yang berjasa atas kesuksesan wisudawan karena itu, tanpa dukungan dan doa dari orang tua, mahasiswa tidak mungkin menempuh masa studinya dengan lancar.
“Berulang kali saya menyampaikan terima kasih kepada orang tua yang telah memilih UKAW sebagai tempat berlangsungnya pendidikan anak-anaknya," tambahnya.
Saat ini, kondisi ekonomi keluarga atau orang tua tidak baik-baik saja karena iklim tidak memungkinkan untuk bisa mendapatkan hasil bumi guna melanjutkan segala usaha demi melanjutkan studi anak-anak.
"Kita baru dipulihkan dari situasi Covid-19 dan sedang bergumul menghadapi sejumlah masalah seperti flu babi dan penyakit-penyakit lainnya namun kondisi ini mesti dipahami secara iman kristiani karena ini adalah cara-cara Tuhan agar kita lebih mendekatkan diri denganNya,” pungkasnya. (cr6/thi)